Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Kuliner di Lhokseumawe

Kompas.com - 18/01/2013, 08:52 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis


Mi paling digemari tentu saja mi kepiting. Bisa juga pilih mi cumi atau mi udang. Bahan-bahan laut yang dipakai begitu segar, karena Lhokseumawe memang berada di tepian laut. Mi makin enak disantap dengan tambahan emping dan acar timun-bawang merah.

Ikan Bakar. Mudah ditebak, karena berada di tepi laut, menu ikan bakar menjadi kuliner wajib coba di Lhokseumawe. Cara masaknya sebenarnya sangat sederhana, cukup garam dan merica, terkadang dengan sentuhan sambal tomat.

Tetapi karena begitu segarnya ikan yang ditangkap, kesederhanaan bumbunya malah memunculkan rasa dan tekstur asli dari daging ikan. Salah satu tempat makan ikan bakar favorit adalah Pondok Bahari yang berada persis di tepian laut, tepatnya di Jalan Samudra Lama, Hagu Selatan.
pondok bahari 2
Ikan bakar di Pondok Bahari. (Foto: KOMPAS.com/Ni Luh Made Pertiwi F.)

Pengunjung bisa memilih langsung ikan mana yang ingin dibakar. Ada pula menu ikan asin yang tak kalah enak. Potongan ikan asin yang tebal sehingga garing di luar namun padat di dalamnya. Tak terlalu asin berpadu apik dengan sambal tomat.

Kerang Sambal Nanas. Pada malam hari di Jalan Perdagangan, biasanya mulai bermunculan warung-warung dadakan lengkap dengan kursi dan meja yang menjual kerang rebus. Ini semacam menu panganan teman nongkrong di malam hari.

kerang rebus
Kerang rebus dengan sambal nanas. (Foto: KOMPAS.com/Ni Luh Made Pertiwi F.)

Kerang dara yang segar dan tak berbau amis direbus begitu saja setelah dibersihkan. Hanya ditambah sedikit garam. Sederhana saja. Nah, hal yang membuatnya istimewa adalah sambal cocolannya.

Sambal pendamping kerang rebus adalah sambal nanas. Kacang tanah yang dihaluskan dicampur nanas yang telah dihaluskan pula. Sedikit sentuhan merica dan garam, hasilnya adalah gurih dan garing kacang berpadu dengan manisnya nanas.

Kopi Pancung. Nah, ini dia “espresso”-nya Aceh. Kopi pancung menjadi minuman “nongkrong” bagi lelaki Aceh. Mereka bisa berjam-jam menghabiskan waktu di kedai kopi sambil bercengkrama, cukup dengan secangkir kopi pancung.

Kopi pancung
Kopi pancung. (Foto: KOMPAS.com/Ni Luh Made Pertiwi F.)

Jangan kira, cangkir kopinya sebesar mug. Ukurannya sangat kecil, seperti ukuran cangkir espresso. Oleh karena itu disebut dengan kopi pancung. Cara menikmatinya tak bisa sekali minum, pelan-pelan meresapi aroma dan rasanya.

Cara penyeduhan kopi juga keunikan tersendiri. Kopi disenduh menggunakan alat penyaring dari kain. Lalu ditarik sedemikian rupa. Di Lhokseumawe, warung kopi UK Koepi paling ramai dikunjungi. Tempat ini selalu penuh, terutama pada pagi hari atau malam hari.

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

    Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

    Travel Update
    5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

    5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

    Jalan Jalan
    Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

    Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

    Travel Update
    4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

    4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

    Jalan Jalan
    Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

    Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

    Travel Update
    5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

    5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

    Jalan Jalan
    Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

    Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

    Travel Update
    Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

    Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

    Jalan Jalan
    Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

    Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

    Travel Update
    Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

    Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

    Travel Tips
    Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

    Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

    Travel Update
    5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

    5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

    Travel Tips
    Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

    Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

    Travel Update
    8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

    8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

    Travel Tips
    Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

    Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com