Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Lingkungan di Jantung Kalimantan

Kompas.com - 25/01/2013, 17:26 WIB

Sayangnya, saat banjir besar beberapa waktu lalu, kayu gelondongan menghantam mesin pembangkit. Buat sementara waktu, warga Sadap menunda untuk menikmati listrik. Dua unit turbin yang masih baru tinggal menunggu dipasang dengan sejumlah modifikasi untuk menghindari hantaman kayu-kayu yang terbawa arus.

Infrastruktur untuk mengalirkan listrik sudah siap sepenuhnya. Jaringan kabel listrik ditanam di dalam tanah, menjalar ke bilik-bilik rumah betang dan bangunan lainnya. “Jadi tidak ada tiang listrik,” tutur Silvester Jua, ketua Komite Pembangkit Listrik Mikrohidro Telijan Embawang.

Komite inilah yang akan mengelola mikrohidro, mulai dari perawatan, pemeriksaan sampai pemeliharaan rumah panel listrik. Jua menuturkan setiap keluarga mendapatkan jatah 400 watt atau setara empat bola lampu. “Iuran setiap keluarga sebesar Rp 30 ribu. Ada juga instalasi untuk kepentingan publik, sebesar 800 watt.” Instalasi publik ini akan digunakan untuk berbagai keperluan listrik masyarakat Sadap di rumah betang.

Ismet Khaeruddin dari GIZ FORCLIME (Forests and Climate Change Programme) menyatakan ide pembuatan pembangkit listrik itu bermula dari ajang Biodiversity Day pada 2010 yang digelar di dusun itu. Setelah melewati berbagai studi kelayakan, pertemuan, diskusi dan kesepakatan, akhirnya Sadap tak akan lama lagi menikmati listrik.

Mewujudnya manfaat jasa lingkungan dalam keseharian masyarakat hulu akan melecut penghargaan bagi hutan tropis di Jantung Kalimantan. Hal itu akan mengurangi menghamburnya karbon dari deforestasi dan degradasi hutan alias Reducing Emission from Deforestation and Degradation/REDD. (Agus Prijono)

Ikuti Twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com