Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lembah Harau, Bagai Tebing Penuh Tumpahan Cat

Kompas.com - 05/02/2013, 14:40 WIB

DI salah satu sudut alam Kabupaten Limapuluh Kota, terhampar sebuah lembah yang dikelilingi dinding-dinding batu cadas nan elok yang dikenal dengan nama Lembah Harau. Ke sinilah penjelajahan Kamga, pembawa acara “Explore Indonesia” di Kompas TV, berlanjut.

Berlokasi sekitar 140 kilometer sebelah timur laut Kota Padang, kawasan wisata unggulan ini disebut sebagai “Yosemite”-nya Indonesia. Disebut demikian karena keindahannya menyerupai sebuah taman nasional di Amerika Serikat yang terkenal dengan tebing batu menjulang.

Lembah Harau dapat dicapai dengan perjalanan menggunakan kendaraan selama 2 jam dari Kota Padang, Ibukota Provinsi Sumatera Barat. Proses alam yang tidak sebentar telah menciptakan motif unik pada tebing Lembah Harau.

Bagaikan tumpahan cat mengguyur dinding batu cadas. Bukan itu saja, ketika berada di antara dua sisi tebing, pengunjung bisa menguji sebuah fenomena alam. Ya, di sini terdapat titik ordinat untuk berteriak sepuasnya.

“Ini adalah sebuah tebing yang memiliki kemampuan untuk bertanya balik. Sebuah tebing yang tidak akan pernah menjawab pertanyaan kita. Mungkin karena tebing ini posisinya berhadap-hadapan dengan tebing di sebelah sana jadi suaranya memantul,” ujar Kamga lalu mencoba berteriak ke sisi tebing.

Melengkapi panorama alam Lembah Harau yang eksotis, air terjun Sarasa Bunta mengalir dari tebing berketinggian kurang lebih 100 meter. Banyak pengunjung yang berenang di kolam air terjun yang terletak di pinggir jalan ini.

Menikmati canyon Lembah Harau bisa juga dengan menapaki beberapa anak tangga untuk mencapai titik pandang. Dari titik ini, Lembah Harau bagai lukisan yang memesona, lengkap dengan awan yang berarakan.

“Di depan saya ada dua buah tebing yang kalau dari jauh terlihat seperti dua gerbang raksasa yang terbuka, sekilas mengingatkan saya sama film fiksi sains Jurassic Park. Sebuah gerbang yang sangat besar dan membuka ke daerah hutan yang lainnya. Sejujurnya di tempat-tempat seperti ini tangga adalah alat untuk menuju pemandangan yang menakjubkan,” ujar Kamga mengungkapkan kekagumannya.

Sebagian wilayah Lembah Harau dikelola Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA Sumatera Barat. Bentukan alam selama ribuan tahun di kawasan ini memperlihatkan jenis batuan tebing yang berbeda dari tebing lainnya, yaitu batu granit.

Surga Panjat Tebing

Kecantikan Lembah Harau tidak hanya memesona mata. Tebingnya yang terjal juga menawarkan tantangan bagi para pecinta olahraga minat khusus, panjat tebing.

Lembah Harau tidak hanya terkenal sebagai surga bagi para pemanjat tebing Indonesia, namun juga tersohor hingga ke mancanegara. Ratusan titik panjat tebing dengan variasi tingkat kesulitan dari level pemula hingga profesional.

“Kalau ini grade-nya berapa?” Kamga bertanya pada Alfiandi salah satu pemanjat tebing setempat.

“5.10 , ini termasuk belum terlalu sulit, yang paling sulit tebing dengan grade 5.14,” ujar Alfiandi menjelaskan.

“Menarik. Saya belum pernah Rock Climbing tapi saya memang ke sini niatnya ingin mencoba, dan di sini ada titik panjat tebing untuk pemula,” ujar Kamga sambil memakai peralatan panjat tebing.

Lembah Harau seluas 100 hektar dan memiliki beragam tebing dengan ketinggian 150 sampai 200 meter, serta kumpulan batuan cadas sebagai elemennya. Kekhasan ini menjadikan Lembah Harau sebagai surga bagi para penikmat olahraga ekstrem panjat tebing.

Saksikan aksi Kamga di Lembah Harau pada tayangan “Explore Indonesia”, Selasa (5/2/2013) pukul 21.00 WIB di Kompas TV. Anda juga bisa menyaksikannya melalui www.kompas.tv/live. (Bersambung) (Kompas TV/ Anjas Prawioko/ Amelia Tagaroi/ Adelia Devita)

Ikuti Twitter Kompas Travel di @KompasTravel

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com