JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Bali masih tetap menjadi primadona bagi wisatawan dalam dan luar negeri menghabiskan liburannya. Cobalah menengok kawasan Kuta, Seminyak, Kerobokan hingga Canggu. Hotel-hotel baru selalu bermunculan. Di sentra pariwisata Bali ini, keberadaan hotel terus menjamur dan berupaya tampil beda untuk menarik minat wisatawan menginap.
Mereka menawarkan berbagai macam kelebihan yang dimiliki. Ada yang menyebutkan dengan pantai, bandara, dekat dengan pusat keramaian turis dan sebagainya. Dari segi bisnis itu lumrah. Promosi seperti itu paling tidak membuat wisatawan akan menyempatkan waktu membuktikan apa yang diunggulkan itu.
Archipelago International, perusahaan manajemen hotel yang sebelumnya dikenal sebagai Aston International dan saat ini mengelola beberapa hotel dengan brand Aston, Kamuela, Alana, Quest, NEO dan Favehotel tak mau ketinggalan turut meramaikan bisnis perhotelan di Pulau Dewata.
Memang Bali sedang berbenah untuk bisa menerima kedatangan wisatawan lebih banyak lagi. Bila wisatawan tiba di Bandara Ngurah Rai pada tahun ini, wisatawan akan dihadapkan dengan proses pembangunan bandara sedang gencar dilakukan. DItulah sebabnya Archipelago International serius menggarap Bali dengan salah satu jaringan hotelnya yakni Favehotel yang memposisikan diri sebagai hotel bintang dua.
Menurut Corporate Marcomm Manager Archipelago International, Febry M Anindita, di Bali saat ini telah berdiri lima hotel yang menyandang nama Favehotel yakni Favehotel Denpasar, Favehotel Seminyak, Favehotel Umalas, Favehotel Bypass Kuta, dan Favehotel Kuta Square. "Masing-masing hotel memiliki kelebihan tersendiri dan letaknya termasuk strategis," kata Febry yang akrab disapa Dita.
Seperti Favehotel Kuta Square, menurut Dita, letaknya tak jauh dari Bandara Ngurah Rai dan persis berada di tengah-tengah perkampungan penduduk, tepatnya di Jalan Khayangan Suci. Untuk memasuki lokasi hotel ini hanya tersedia satu-satunya jalan dan itu pun mobil tidak bisa berpapasan. Siapa menyangka kalau di perkampungan di Kuta yang padat perumahan itu terselip bangunan Favehotel Kuta Square. Jangan salah, meskipun lokasinya dibilang sempit, namun di kiri-kanannya sudah mulai dibangun hotel-hotel baru juga.
General Manager Favehotel Kuta Square, Budhiwijaya, mengemukakan meski berada di tempat "sempit" namun kenyamanan hotel yang dikhususkan bagi para tamu yang berjiwa muda tetap terjaga. "Ada 95 kamar di sini. Tamu akan nyaman bermalam. Apalagi tempat kami begitu strategis, dekat dengan Kuta Square," kata Budhiwijaya yang sering dipanggil Jay.
Lokasi parkir yang sempit juga diakui Jay. Pasalnya begitu menurunkan tamu atau wisatawan, mobil tersebut harus cepat-cepat meninggalkan lokasi. Banyak mobil antre di belakang untuk menurunkan penumpang. Oleh karena itu pihaknya bekerja sama dengan pusat perbelanjaan Matahari mengatasi persoalan parkir.
Jika wisatawan berjalan ke arah Seminyak, tepatnya di Jalan Abimanyu (sebelumnya bernama Jalan Dyana Pura), akan menemukan Favehotel Seminyak. Lebih luas dari Favehotel Kuta Square. Lokasinya pun juga strategis, dekat jalan utama dan dekat pantai Seminyak. "Kami memiliki 251 kamar dan 3 meeting room," kata GM Favehotel Seminyak, Komang Artana, kepada Kompas.com, Senin (18/2/2013) lalu.
Komang pun menunjukkan lokasi Jalan Abimanyu yang setiap hari diramaikan lalu lalang turis domestik dan mancanegara serta kendaraan. Apalagi ketika malam tiba di Seminyak, panas terik matahari berubah dengan kehadiran lampu-lampu warna-warni dan hingar bingar musik dari setiap kafe. Suasana ini semakin memberi makna liburan Anda di kawasan Seminyak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.