Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub Kalbar Berharap Cap Go Meh Dongkrak Kunjungan Turis

Kompas.com - 24/02/2013, 20:08 WIB

PONTIANAK, KOMPAS.com — Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya berharap, perayaan Cap Go Meh yang setiap tahun diselenggarakan di Kota Pontianak dan Singkawang, bisa mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara ke provinsi itu.

"Perayaan Cap Go Meh yang diselenggarakan di dua kota di Kalbar ini, patut dilestarikan sehingga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi orang luar yang menyaksikannya," kata Christiandy Sanjaya dalam sambutannya pada pembukaan perayaan Cap Go Meh di depan Yayasan Panca Bhakti Pontianak, Minggu (24/2/2013).

Apalagi, menurut Christiandy, perayaan Cap Go Meh selain menampilkan arakan naga, juga dirangkai dengan karnaval budaya dari berbagai etnis di Kalbar, di antaranya etnis Melayu, Dayak, dan lain-lain.

"Perayaan Cap Go Meh dan karnaval budaya dari berbagai etnis sungguh menarik sehingga sudah seharusnya dilestarikan, agar menjadi modal dalam menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kalbar," ujarnya.

Hal senada juga diakui Wali Kota Pontianak Sutarmidji. "Biarkan saja, Kota Pontianak dengan arakan naga dan karnaval budayanya, sementara Kota Singkawang dengan atraksi tatungnya, sehingga wisman tinggal memilih untuk mengunjungi yang mana," ujarnya.

Menurut Sutarmidji, Pemkot Pontianak dan Yayasan Panca Bhakti Pontianak  akan terus menata dan memperbaiki perayaan Cap Go Meh yang diselenggarakan setiap tahun.

Sementara itu, Ketua Panitia Cap Go Meh 2013 Kota Pontianak dari Yayasan Bhakti Suci Pontianak, Buyung Bunardi, mengatakan, perayaan Cap Go Meh di Pontianak tahun ini dimeriahkan oleh tujuh replika naga, enam di antaranya telah melakukan ritual "naga buka mata" serta dirangkai dengan karnaval budaya, drum band, dan seni budaya lainnya.

Keenam replika naga yang telah menjalani ritual "naga buka mata" tersebut, di antaranya naga dari Yayasan Pemadam Kebakaran (YPK) Siaga, disusul Panca Bhakti, Budi Pekerti, Katulistiwa, Merdeka, dan dari perkumpulan Kesejahteraan yang salah satu anggotanya dari Yayasan Bhakti Suci. Sementara itu, naga dari YPK Beringin tidak melakukan ritual "naga buka mata".

"Naga yang telah menjalani ritual ’naga buka mata’ mempunyai kekuatan atau keajaiban dalam mengusir roh jahat," ungkapnya.

Buyung menambahkan, bagi replika naga yang telah menjalani ritual "naga buka mata" pada hari ke-16 Imlek, yakni Senin (25/2/2013), akan menjalani ritual "naga tutup mata" di Kelenteng Kwan Ya Keng. Kemudian dilanjutkan kembali dengan menjalani ritual bakar naga di Kompleks Pemakaman YBS, Sungai Raya kilometer delapan, Kabupaten Kubu Raya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com