Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Cap Go Meh Bisa Tingkatkan Perekonomian

Kompas.com - 25/02/2013, 03:11 WIB

SINGKAWANG, KOMPAS - Untuk pertama kali, festival Cap Go Meh di Kota Pontianak dan Kota Singkawang, Kalimantan Barat, tidak hanya dihadiri puluhan ribu wisatawan yang datang, tetapi juga oleh sejumlah menteri, 19 duta besar negara sahabat, serta Direktur Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahu- an, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) untuk Indonesia Hubert Gijzen.

”Saya sudah mendengar keunikannya, tetapi belum pernah menyaksikannya sehingga saya tertarik untuk datang dan melihat. Cap Go Meh di Kalimantan Barat berbeda dengan festival serupa yang sudah saya saksikan di Singapura,” ujar Hubert, yang pertama kali menonton festival Cap Go Meh di Kalimantan Barat, Minggu (24/2).

Menurut Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya, penyelenggaraan festival Cap Go Meh kali ini diperkirakan dapat meningkatkan perekonomian di provinsi tersebut. ”Dari sisi pariwisata, Cap Go Meh sudah berhasil menjadi ikon sehingga memberikan kontribusi bagi peningkatan perekonomian Kalbar. Karena Cap Go Meh, hotel, restoran, dan tempat-tempat wisata di Singkawang dan Pontianak padat penuh pengunjung,” ujarnya.

Sementara puncak festival Cap Go Meh di Singkawang ditandai dengan pawai 751 tatung di jalan-jalan utama sebagai ritual untuk membersihkan kota dari pengaruh negatif. Tatung adalah sebutan orang yang dirasuki oleh roh halus sehingga kebal terhadap benda-benda tajam seperti pisau, pedang, dan besi runcing.

Di Kota Pontianak digelar pawai replika naga dari sejumlah yayasan pemadam kebakaran. Pawai replika naga tersebut menyusuri jalan-jalan di pusat Kota Pontianak. Atraksi di Singkawang dan Pontianak itu menyedot perhatian wisatawan yang sengaja datang untuk ikut memeriahkan Cap Go Meh.

Selama puncak festival Cap Go Meh di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (22/2) hingga Minggu kemarin, lebih dari 80.000 orang dari sejumlah daerah dan negara tetangga memadati Pulau Kemaro, yang berada di tengah Sungai Musi. Pesan yang disampaikan oleh Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dan Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra di antaranya menjaga keharmonisan antaretnis.  (AHA/IRE/ODY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com