BENGKULU, KOMPAS.com — Menyusul gelombang tinggi di perairan Bengkulu yang mencapai lima meter, sekitar dua minggu terakhir operator wisata bahari ke Pulau Tikus, Kota Bengkulu, membatalkan keberangkatan wisatawan. Diperkirakan ini berlangsung sampai akhir bulan Februari 2013.
Thomas Orari, operator wisata bahari Pulau Tikus dari PT Surya Pesona Jaya, Rabu (27/2/2013), mengatakan, dirinya tidak bisa membawa wisatawan ke Pulau Tikus selama gelombang tinggi dan angin kencang.
Akibatnya, keberangkatan beberapa grup wisatawan yang sudah memesan paket wisata terpaksa dibatalkan. Padahal, setiap akhir pekan banyak wisatawan dari luar Bengkulu yang hendak berkunjung ke Pulau Tikus.
"Minggu ini, misalnya, ada grup mahasiswa yang akan penelitian terumbu karang di Pulau Tikus. Terpaksa tidak berangkat padahal mereka sudah berkumpul. Ya, kami rugi, walaupun mungkin tidak besar," kata Thomas.
Prakirawan di Stasiun Meteorologi Fatmawati Bengkulu, Febri Surdiansyah, menginformasikan, tinggi gelombang di perairan Bengkulu mencapai 5 meter. Ini disebabkan adanya pusat tekanan rendah di Samudra Hindia bagian selatan Sumatera.
Febri juga menambahkan, kecepatan angin di Bengkulu bisa mencapai 60-70 kilometer per jam sehingga terkadang terjadi badai di pesisir hingga wilayah Kota Bengkulu. Akibatnya, banyak atap rumah warga, baliho, papan reklame, dan pohon di tengah kota roboh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.