Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skilot, Selancar di Atas Lumpur

Kompas.com - 01/03/2013, 21:50 WIB

SELAMA ini, olahraga selancar yang kita kenal adalah selancar di atas air atau salju. Tetapi di Desa Tambak Lekok, Pasuruan, Jawa Timur, ada selancar di atas lumpur. Skilot, begitu permainan ini biasa disebut.

Skilot sendiri berasal dari kata ski dan celot. Dalam bahasa Madura, celot berarti lumpur. Mayoritas penduduk kampung nelayan di pesisir utara Pasuruan ini memang terdiri dari orang Madura.

Dulunya, penduduk setempat melakukan skilot untuk mencari kerang di dalam lumpur pesisir pantai. Mereka menggunakan sebilah papan untuk memudahkan pergerakan di atas lumpur. Caranya, sebelah kaki bertumpu di atas  sebilah papan, sementara kaki lainnya mengayuh.

Lama kelamaan, pencarian kerang menggunakan sebilah papan ini berkembang menjadi permainan rakyat. Sejak 1999 silam, permainan ini juga resmi diperlombakan dan menjadi agenda pariwisata tahunan Pasuruan. Sebuah arena khusus berupa tambak berlumpur sepanjang sekitar 50 meter untuk lomba skilot bahkan tersedia di desa ini.

Lomba skilot menjadi ajang pertarungan gengsi antar para pesertanya. Selain memperebutkan hadiah berupa barang elektronik dari para sponsor, nama mereka pun akan dikenal sebagai jawara skilot jika mampu memenangkan lomba skilot.

Konon, pertandingan skilot bahkan terkadang disusupi ‘adu ilmu’ antar pendukung peserta agar jagoan masing-masing mampu memenangkan lomba. Seorang mantan jawara skilot mengaku, langkah kakinya terasa kian berat saat menjalani lomba skilot.

Ramon Y Tungka, pembawa acara "Kampung Main" di Kompas TV, menjajal permainan seru ini. Lantaran lumpur arena skilot tengah kering, ia pun bertanding menantang para jawara skilot di pesisir pantai Tambak Lekok.

Untuk dapat berselancar di atas lumpur pesisir pantai ini, para peserta harus menanti air laut menyurut di sore hari. Keseruan lomba skilot ini bisa Anda saksikan di Kompas TV pada program "Kampung Main" pada hari Sabtu, (2/3/2013) pukul 10.00 WIB. (KompasTV/Fauziyah/Vyara)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com