SABANG, KOMPAS - Kota Sabang, Aceh, terus berbenah untuk menjadi kota tujuan wisata turis lokal maupun mancanegara. Kota di ujung barat Indonesia ini mengembangkan wisata pantai, bawah laut, dan juga pemandangan bukit serta taman kota di pinggir pantai yang nyaman.
Sekretaris Daerah Kota Sabang, Sofyan Adam didampingi Asisten III Kamaruddin, di Sabang, Kamis (7/3/2013) malam, mengungkapkan, Pemerintah Kota Sabang menyadari potensi ekoturisme yang sangat besar harus dioptimalkan.
Menurut Sofyan, jumlah kedatangan turis ke Sabang terus meningkat signifikan.
”Mulai April nanti rencananya akan ada penerbangan langsung dari Medan ke Sabang. Kami berharap akan lebih banyak turis yang datang ke Sabang dengan terobosan ini,” kata Sofyan.
Dalam sejarahnya, Sabang pernah terkenal sebagai kota perdagangan. Pada zaman kolonial Belanda, Pelabuhan Sabang menjadi salah satu dari lima pelabuhan tersibuk di Hindia Belanda.
Perdagangan lada dan cengkeh pada masa Hindia Belanda hingga berbagai produk impor pada era pelabuhan bebas melambungkan nama Sabang di pasar global.
Bekal sejarah
Sekretaris Dinas Pariwisata Sabang M Ali Taufik mengatakan, bekal sejarah tersebut dan keindahan alam kini menjadi modal Sabang berkembang.
”Jumlah turis yang datang meningkat dari 30.000 orang menjadi 200.000 orang per tahun dalam lima tahun terakhir. Pekan depan akan datang kapal pesiar dari Singapura singgah ke Sabang,” kata Taufik.
Sabang juga dikenal dengan sebutan kota benteng. Peninggalan atau sisa-sisa reruntuhan benteng masih bisa dilihat saat ini sambil menikmati laut yang jernih sehingga bisa melihat ikan dengan mata telanjang.
Meningkatkan layanan
General Manager PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Banda Aceh, Ariffuddin mengatakan, pihaknya terus meningkatkan pelayanan penyeberangan bagi warga dan pengunjung Sabang.
Saat ini, frekuensi kapal penyeberangan KMP BRR dari Ulee Lheue, Banda Aceh, ke Balohan, Sabang, atau sebaliknya hanya satu kali pergi pulang dalam sehari.
”Menurut informasi yang kami terima, dermaga baru bisa digunakan mulai 15 Maret nanti. Dermaga baru ini memperpendek jarak dan waktu tempuh pelayaran dari 2,5 jam menjadi 1,5 jam sehingga frekuensi penyeberangan bisa ditambah,” kata Ariffuddin. (OTW/HAM)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.