BANJARNEGARA, KOMPAS -
Kepala Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Ibrahim, Kamis (14/3), mengatakan, ada sekitar 50 hektar lahan kentang di sekitar Kawah Timbang yang masuk radius berbahaya, yang ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
”Lahan kentang itu ada yang sudah siap panen dan ada pula yang baru akan ditanami kentang. Namun, kalau yang berada di radius berbahaya, lahannya semestinya sudah masuk masa tanam,” ujar Ibrahim.
Awalnya, lanjutnya, sebagian petani memaksa masuk ke radius berbahaya untuk menanam kentang. Namun, hal itu bisa dicegah setelah pihak pemerintah desa dan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat memberikan pemahaman.
Namun, menurut Ibrahim, ladang kentang yang siap panen itu berada di luar radius bahaya gas beracun Kawah Timbang. Dengan demikian, petani yang lahan kentangnya siap panen tidak akan menanggung kerugian. Gas beracun tersebut biasanya berembus pada pagi dan sore hari.
Juwarto (41), salah seorang petani kentang yang menggarap lahan di sekitar Kawah Timbang, mengaku bahwa penundaan tanam kentang dipastikan menyebabkan masa panen mundur.(GRE)