Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerupuk Ini dari Mangrove...

Kompas.com - 15/03/2013, 08:57 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

KOMPAS.com — Mangrove atau bakau yang banyak tumbuh di pesisir pantai, siapa sangka memiliki banyak manfaat. Selain keberadaannya bisa sebagai tempat berkumpulnya ikan-ikan kecil dan bisa menahan abrasi pantai, ternyata mangrove pun bisa dijadikan bahan olahan makanan.

Hal ini dilakukan oleh Jumiati, warga dari Desa Sei Ngalawan, Kabupaten Deli Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Ia dan anggota kelompoknya yang bernama Kelompok Perempuan Nelayan Muara Tanjung, mengolah mangrove menjadi bahan makanan yang layak dikonsumsi.

Mereka mengolah mangrove menjadi kerupuk, dodol, sirup, selai, bahkan tepung kue. Mangrove yang diolah jenisnya ialah mangrove jeruju, pidada, dan api-api. Bagian yang diambil untuk diolah biasanya adalah bagian daun.

"Kita ambil saja daunnya yang paling atas karena jeruju akan semakin banyak (daun), kita petik dia akan semakin banyak. Seperti teh dia, kalau semakin dipetik akan punya cabang sendiri," papar Jumiati, saat ditemui Kompas.com di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Mangrove jeruju, ujar Jumiati, biasanya berduri. Untuk bisa mengolahnya, duri-duri tersebut haruslah dibersihkan terlebih dahulu kemudian dicuci bersih, barulah bisa diproses untuk dijadikan kerupuk.

Sementara itu, mangrove api-api yang bisa dijadikan bahan makanan, yaitu yang berjenis marina, bentuknya bulat kecil. Biasanya diolah untuk dibuat dodol. Proses pembuatan dodol tak berbeda dengan membuat dodol kebanyakan.

Seluruh bahan makanan yang dibuat oleh Jumiati dan kelompoknya benar-benar mengandalkan hasil alam. Maka untuk bisa mendapatkan bahan olahan mangrove pun harus menunggu panen. Mangrove api-api biasanya panen enam bulan sekali, tetapi untuk jenis jeruju, mangrove ini tersedia setiap hari.

Nah, jika penasaran untuk mencicipi bahan olahan mangrove tersebut, Jumiati dan kelompoknya memasarkan hasil olahan mereka ke pasar tak jauh dari tempat mereka tinggal, yakni Pasar Bengkel yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

Jika Anda tertarik untuk melihat langsung mangrove yang ditanam dan pengolahannya, Anda bisa mengunjungi  desa mereka di Desa Sei Ngalawan, Kabupaten Deli Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com