Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 19/03/2013, 15:46 WIB
EditorHeru Margianto

Tidak jauh dari perkampungan warga di Desa Sekikilan, seorang aktivis lingkungan hidup dan beberapa tokoh adat mengajak Kamga untuk menelusuri jejak kedatangan gajah pigmi Borneo. Gajah pigmi Borneo acapkali datang ke desa ini untuk mencari makan.

Gajah Borneo merupakan salah satu spesies gajah yang berukuran relatif lebih kecil dari pada gajah Asia pada umumnya. Habitat asli gajah ini adalah di Pulau Kalimantan. Termasuk hewan yang dilindungi, karena eksistensinya yang terancam punah.

Mamalia ini memang sensitif dengan keberadaan manusia. Tapi gajah Borneo tidak akan menyerang perkampungan warga jika habitatnya tidak terganggu.

Sebatik, Tapal Batas Negeri

Perjalanan berikutnya dilanjutkan ke Pulau Sebatik. Di Pulau ini Kamga mengunjungi patok perbatasan Indonesia-Malaysia. Namanya adalah patok tiga, yang terletak di Desa Haji Kuning.

Dengan menginjakkan kaki melintasi patok tersebut maka pada praktiknya Kamga telah berada di Malaysia. Bukan hanya itu. Kamga pun mendatangi sebuah rumah yang dilewati garis perbatasan negara. Berarti bisa dibilang, pemilik rumah itu setiap hari “melancong” ke Malaysia.

Dari dekat Patok Satu di Pulau Sebatik, kota Tawau terlihat samar dari kejauhan. Kondisinya terlihat sangat kontras bila dibandingkan dengan Sebatik.

“Tawau dari tempat saya melihat adalah sebuah kota yang modern. Saya dapat melihat bangunan-bangunan tinggi di sana. Itu menjadikan warga-warga sebatik dan nunukan sering datang ke sana untuk membeli kebutuhan mereka yang memang cukup mudah didapatkan di tempat itu," ujar Kamga.  

"Kalau saya datang ke sini malam hari, kontradiksi antara kedua kota ini akan sangat jelas terlihat. Karenanya, warga di Sebatik sering mengucapkan sebuah ungkapan, 'Di malam hari Tawau bermandikan cahaya, sementara Sebatik gelap-gulita',” tambah Kamga.

Perjalanan Kamga di Nunukan tidak berhenti hanya sampai di situ. Saksikan cerita lengkapnya di “Explore Indonesia” episode "Nunukan" pada Selasa, (19/3/2013) pukul 11.00 dan 21.00 WIB di Kompas TV. Anda juga bisa menyaksikannya di www.kompas.tv/live. (Kompas TV/Herwanto/Arien/Yesicca Sinaga)

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+