Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Penginapan, Kerja Tambahan

Kompas.com - 26/03/2013, 14:12 WIB

SUKRIYAH (32), warga Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, menikmati betul lonjakan jumlah pengunjung dalam tiga tahun terakhir. Pemilik ”Wisma Shafir” ini pun menginvestasikan Rp 500 juta tabungan keluarga untuk menambah jumlah kamar penginapan.

”Pada Sabtu-Minggu atau saat musim libur sekolah, kamar- kamar penginapan penuh. Wisatawan kadang memilih mendirikan tenda atau balik ke darat (Jakarta) karena tak kebagian penginapan,” kata Sukriyah.

Kini, Sukriyah dan keluarganya mengelola 12 kamar yang dia sewakan Rp 400.000 per hari. Warga lain merespons lonjakan pengunjung dengan memperbaiki kamar-kamar di rumahnya. Mereka menambah pengatur suhu ruangan, menambah kamar mandi, dan mengecat ulang rumahnya.

Penginapan baru tumbuh di Pulau Pari, Pulau Tidung, dan Pulau Pramuka seiring berkembangnya turisme di Kepulauan Seribu, tiga tahun terakhir ini. Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu mencatat, ada 334 kamar penginapan yang sebagian besar dibangun dan dikelola warga.

Sidik (31), nelayan di Pulau Pari, tak mau kalah. Selain memperbaiki tiga kamar di rumahnya, setiap Sabtu-Minggu atau hari libur Sidik menggantung jaring. Bersama beberapa nelayan tetangganya, dia memilih menyandarkan perahunya di Pantai Pasir Perawan menunggu pengunjung memanfaatkan jasa perahu.

Tak sedikit nelayan yang ”alih profesi” pada hari libur di Pulau Pari. ”Hasil dari mengantar wisatawan lebih besar daripada mencari ikan. Mengantar tiga, lima penumpang saja bisa dapat Rp 50.000-Rp 150.000 sehari. Sementara itu mencari ikan seharian kadang tak dapat hasil,” kata Sidik.

Bupati Kepulauan Seribu Achmad Ludfi menilai, sektor pariwisata Kepulauan Seribu berkembang beberapa tahun terakhir. Tempat-tempat penginapan dan jasa pendukung tumbuh seiring bertambahnya jumlah pengunjung. Tahun 2010, hanya 217.524 orang, sedangkan tahun 2011 menjadi 558.908 orang.

Menurut Ludfi, pembangunan pariwisata Kepulauan Seribu tak hanya menjadi perhatian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tetapi juga Kementerian Pariwisata. Kepulauan Seribu dikembangkan bersama kota tua Jakarta sebagai obyek wisata nasional. Harapannya, Kepulauan Seribu menjadi alternatif obyek wisata bahari, selain Bunaken dan Raja Ampat. (MKN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com