SUKRIYAH (32), warga Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, menikmati betul lonjakan jumlah pengunjung dalam tiga tahun terakhir. Pemilik ”Wisma Shafir” ini pun menginvestasikan Rp 500 juta tabungan keluarga untuk menambah jumlah kamar penginapan.
”Pada Sabtu-Minggu atau saat musim libur sekolah, kamar- kamar penginapan penuh. Wisatawan kadang memilih mendirikan tenda atau balik ke darat (Jakarta) karena tak kebagian penginapan,” kata Sukriyah.
Kini, Sukriyah dan keluarganya mengelola 12 kamar yang dia sewakan Rp 400.000 per hari. Warga lain merespons lonjakan pengunjung dengan memperbaiki kamar-kamar di rumahnya. Mereka menambah pengatur suhu ruangan, menambah kamar mandi, dan mengecat ulang rumahnya.
Penginapan baru tumbuh di Pulau Pari, Pulau Tidung, dan Pulau Pramuka seiring berkembangnya turisme di Kepulauan Seribu, tiga tahun terakhir ini. Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu mencatat, ada 334 kamar penginapan yang sebagian besar dibangun dan dikelola warga.
Sidik (31), nelayan di Pulau Pari, tak mau kalah. Selain memperbaiki tiga kamar di rumahnya, setiap Sabtu-Minggu atau hari libur Sidik menggantung jaring. Bersama beberapa nelayan tetangganya, dia memilih menyandarkan perahunya di Pantai Pasir Perawan menunggu pengunjung memanfaatkan jasa perahu.
Tak sedikit nelayan yang ”alih profesi” pada hari libur di Pulau Pari. ”Hasil dari mengantar wisatawan lebih besar daripada mencari ikan. Mengantar tiga, lima penumpang saja bisa dapat Rp 50.000-Rp 150.000 sehari. Sementara itu mencari ikan seharian kadang tak dapat hasil,” kata Sidik.
Bupati Kepulauan Seribu Achmad Ludfi menilai, sektor pariwisata Kepulauan Seribu berkembang beberapa tahun terakhir. Tempat-tempat penginapan dan jasa pendukung tumbuh seiring bertambahnya jumlah pengunjung. Tahun 2010, hanya 217.524 orang, sedangkan tahun 2011 menjadi 558.908 orang.
Menurut Ludfi, pembangunan pariwisata Kepulauan Seribu tak hanya menjadi perhatian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tetapi juga Kementerian Pariwisata. Kepulauan Seribu dikembangkan bersama kota tua Jakarta sebagai obyek wisata nasional. Harapannya, Kepulauan Seribu menjadi alternatif obyek wisata bahari, selain Bunaken dan Raja Ampat. (MKN)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.