Banjarnegara, Kompas
Petugas Posko Pemantau Kawah Timbang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Andri Sulistyo, Selasa (26/3), mengatakan, masker dibagikan kepada warga Dusun Simbar dan Kaliputih, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur.
”Pembagian masker atas permintaan warga untuk mengantisipasi sakit pernapasan atau mual-mual, terutama bagi warga lanjut usia dan anak-anak,” ujarnya.
Bau belerang pekat hanya tercium pada malam hari dengan waktu tak lama. Sementara pada siang hari bau belerang tak terlalu pekat.
Dari hasil pemantauan petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Selasa kemarin, konsentrasi gas Kawah Timbang masih tinggi. Dari pengukuran konsentrasi gas di Jalan Kepucukan ke arah selatan, konsentrasi gas CO
Adapun pada jarak 700 meter ke arah Dusun Simbar dan Dusun Serang—yang paling berdekatan dengan Kawah Timbang— gas beracun tidak terdeteksi. Sebagai catatan, batas ambang normal yang bisa dihirup manusia untuk gas CO
Kepala Desa Sumberejo Ibrahim mengatakan, ruas jalan penghubung Desa Pekasiran dengan Dusun Serang di Desa Sumberejo yang ditutup PVMBG bukan jalan utama yang dilalui motor atau mobil. ”Itu hanya jalan setapak yang dilintasi petani dari Desa Pekasiran yang akan ke Pasar Batur,” ujarnya.
Jalan itu ditutup sejak tragedi Kawah Sinila yang menelan 149 korban jiwa pada 20 Februari 1979.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng Tunut Pujiharjo mengatakan, pada waktu-waktu tertentu, kadang gas beracun melintasi jalan Pekasiran-Serang sejauh 500 meter dari titik semburan di Kawah Timbang. ”Gas beracun ini mengalir lewat lembah-lembah di sekitar Kawah Timbang, termasuk ruas jalan itu,” kata Tunut.
Sementara itu, dari pantauan PVMBG hingga Selasa siang, aktivitas Gunung Dieng mulai turun meskipun statusnya masih Waspada dan masih menyemburkan gas berbahaya. Hasil pemantauan PVMBG, Selasa pukul 06.00-12.00, terekam 5 kali gempa vulkanik dangkal, 3 kali gempa vulkanik dalam, dan 2 kali gempa embusan.