Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wayang Kulit Memukau Masyarakat Perancis

Kompas.com - 30/03/2013, 09:16 WIB

Selebihnya mengaku datang karena rasa penasaran dengan kesenian Indonesia dan karena tak ingin melewatkan kesempatan emas bisa secara langsung melihat pertunjukan dari dalang terkemuka dengan rombongannya.

Pertunjukan wayang kulit di Paris berlangsung selama 4 hari itu di sebuah di ‘Théâtre de Soleil-Cartoucherie’. Di mana di arena Cartoucherie ini terdapat beberapa teater besar dan sangat unik.

Saat memasuki kawasan Cartocherie tersebut bangunan dari teater-teater ini saja sudah membuat pengunjung yang hadir langsung terbawa suasana. Gambaran yang saya tangkap adalah sebuah taman luas dengan hadirnya beberapa bangunan, yang digunakan sebagai teater. Misalnya, Théâtre du Soleil, tempat wayang kulit berlangsung, memiliki atap menjulang dengan palang-palang besi, bagaikan sebuah markas militer.

Memang dulunya Cartoucherie ini adalah sebuah pabrik senjata lengkap dengan pembuatan bubuk bagi pelurunya. Sejak 1970 oleh Ariane Mnouchkine pabrik ini diambil alih dan dibuat menjadi tempat teater di mana dirinya bekerja sama dengan Philippe Léotard yang merupakan pendiri théâtre du soleil sejak 1964.

Teater yang indah memang sudah membuat daya tarik tersendiri. Kami pun diberikan sebuah informasi tertulis yang menerangkan secara lengkap tentang tradisi wayang kulit, gamelan yang mengiringinya, terbaginya 3 bagian dari pertunjukan yang berlangsung, dan masih banyak lainnya yang jujur baru saya ketahui justru saat itu.

Ada rasa malu di hati karena pengetahuan saya baru bertambah bersamaan dengan para penonton Perancis. Sebelum acara dimulai seorang panitia menerangkan jalannya pertunjukan, dan apakah wayang kulit itu bagi tradisi Indonesia khususnya Jawa.

Ketika dia menerangkan, penonton diperbolehkan naik turun panggung untuk melihat secara langsung di balik layar. Hal yang membuat pengunjung tentu saja sangat gembira mendapatkan kesempatan tersebut. Sayangnya, panitia melarang keras pengambilan gambar atau foto meskipun tak menggunakan flash. Saya pun termasuk yang dibuat kecewa...

Hingga hari Jumat, sambutan penonton selalu sama, antusias dan menyimak dengan penuh perhatian. Sabtu adalah puncak acara dari pergelaran wayang kulit. Kali itu tidak tanggung-tanggung, pertunjukan semalam suntuk dengan kisah runtuhnya kerajaan Kaurawa dimainkan dalang. Dan pengunjung tetap saja penuh!

Beberapa penonton datang bersama anak-anak. Memang ada juga beberapa penonton yang pergi meninggalkan acara sebelum usai. Selebihnya bertahan dan terus menikmati acara hingga selesai. Sesuatu yang patut dibanggakan.

Inilah untuk pertama kalinya pengunjung Perancis menyaksikan sebuah pertunjukan tradisional semalam suntuk. Tentu saja saya merasa sangat tersentuh dengan antusias dari para pencinta seni Perancis. Dan lebih tersentuh sehari setelah pertunjukan pertama, berita tentang pertunjukan wayang kulit ini muncul di beberapa media massa Perancis, dengan judul pertunjukan spektakuler dari tradisi kuno jawa. (DINI KUSMANA MASSABUAU)

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com