Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkah Mengalir dari Gunung Kelud

Kompas.com - 04/04/2013, 12:13 WIB

KEELOKAN Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tak hanya menjanjikan suasana nyaman dan asri bagi para pengunjung dari dalam ataupun luar negeri. Masyarakat sekitar pun mendapat limpahan berkah dari kedatangan wisatawan. Muncul beragam sumber nafkah alternatif di luar aktivitas bertani.

Hari Selasa (5/3/2013) menjelang sore, suasana areal tempat parkir kendaraan sepada motor ataupun mobil di lokasi wisata alam Gunung Kelud di Dusun Margomulyo, Desa Sugih Waras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, terlihat lengang.

Warung-warung makanan dan minuman pun hanya tiga hingga lima saja yang buka. Maklum, pada hari-hari biasa, pengunjung obyek wisata alam Gunung Kelud dengan pesona keindahan Anak Gunung Kelud, bisa dipastikan sepi jika dibandingkan dengan hari Sabtu dan Minggu, apalagi masa-masa liburan panjang.

”Kalau hari-hari biasa seperti sekarang ini pengunjung agak sepi, berbeda kalau harinya Sabtu dan Minggu, pengunjung bisa dipastikan ramai,” kata Utami (50), penjual makanan dan minuman asal Desa Sugih Waras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.

Ibu tiga anak dan suami dari Misiran (55), yang mengaku baru setahun membuka warung dan berjualan makanan dan minuman. Ia merasa beruntung dengan keberadaan obyek wisata Gunung Kelud. Selama ini kesehariannya untuk menghidupi keluarga hanya bergantung pada tanaman buah nanas yang hasilnya baru bisa dinikmati setiap 1,5 tahun.

”Alhamdulillah, walaupun hari-hari biasa saya masih bisa dapat uang Rp 150.000 dan saya bersyukur bisa dapat penghasilan tambahan dari berjualan makanan dan minuman,” katanya.

Pendapatan Utami bisa dipastikan meningkat pada Sabtu dan Minggu dalam liburan akhir pekan. Berkah kelimpahan rezeki dari berjualan makanan dan minuman, itu pun dimanfaatkannya untuk membiayai sekolah anaknya.

”Anak saya yang pertama sudah berkeluarga, anak kedua nganggur dan anak terakhir yang ketiga masih SMA,” katanya.

Wisata alam dengan pesona keindahan Anak Gunung Kelud yang berada di atas ketinggian 1.730 meter di atas permukaan laut, ini di mata Utami dan Misiran tidak sekadar menebarkan keelokan alam dengan kesejukan udara yang bersih sehingga banyak menarik pengunjung untuk datang dan menikmatinya. Akan tetapi, juga keuntungan bagi sebagian penduduk Desa Sugih Waras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.

Selain akses jalannya bagus, penduduk Desa Sugih Waras dapat keuntungan tambahan. Selain bertani, ada yang menarik ojek, berjualan hasil bumi, utamanya buah-buahan dan sayuran, serta juga usaha tempat penginapan.

Primadona

Gunung Kelud dengan anak Gunung Kelud-nya yang fenomenal kini menjadi salah satu andalan sekaligus primadona obyek wisata alam Kabupaten Kediri.

Sekarang sebagian warga setempat tidak perlu lagi menunggu hasil panen nanas yang baru bisa dinikmati hasilnya satu setengah tahun. Pada hari Sabtu dari berjualan makanan dan minuman kami bisa bawa uang Rp 400.000, kalau hari Minggu penghasilan kami meningkat menjadi Rp 500.000,” kata Misiran.

Kelimpahan berkah rezeki dari keelokan panorama alam Gunung Kelud setidaknya terpancar dari keluarga Utami manakala pengunjung mampir di warungnya.

Sapaan ramah menyambut kedatangan pengunjung yang hendak memesan makanan ataupun minuman. Keramahan kepada pengunjung yang mampir untuk sekadar memesan secangkir kopi di warungnya, misalnya, menyiratkan bahwa keramahtamahan akan menyisakan kenyamanan untuk pengunjung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com