Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2013, 15:22 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — China pada bulan ini akan mengizinkan wisatawan mengunjungi Kepulauan Paracel, salah satu dari kelompok pulau dan terumbu karang di Laut China Selatan, demikian kantor berita Xinhua, Minggu (7/4/2013).

Tindakan China itu diduga dapat membuat marah Vietnam, yang juga salah satu pengklaim kepulauan itu.

Kapal pesiar, yang dapat membawa 1.965 penumpang, siap berlayar ke Paracel, yang dikenal dalam bahasa China Xisha, demikian laporan Xinhua mengutip pernyataan pemilik Haihang Group Corp. Hainan Harbour and Shipping Holdings Co akan membangun satu kapal pesiar lagi.

"Para wisatawan dapat makan dan tidur di kapal-kapal pesiar itu dan dapat mendarat di pulau-pulau itu untuk bertamasya sambil melihat pemandangan menjelang Hari Buruh 1 Mei," kata Tan Li, wakil gubernur provinsi pulau paling selatan China, Hainan, kepada Xinhua, Sabtu malam.

Hanya ada satu hotel yang memiliki 56 kamar di Woody Island seluas dua kilometer persegi, pulau terbesar di Paracel, kata perusahaan perjalanan itu. Harga sewa kamar relatif mahal karena biaya yang tinggi bagi pembangunan prasarana turisme, kata manajer umum badan turisme di Hainan kepada Xinhua.

Tahun lalu, China menyetujui pembangunan satu garnisun militer di kota Sansha, yang terletak di Woody Island.

Tan mengatakan, pihak berwenang lokal akan membangun lebih banyak kapal pasokan dan pasarana di Sansha, termasuk pelabuhan-pelabuhan, pasokan air, dan fasilitas pembuangan sampah.

China menguasai seluruh Kepulauan Paracel—satu gugusan dari hampir 40 pulau, terumbu karang, dan pulau yang muncul di permukaan laut—tahun 1974 setelah bentrokan angkatan laut dengan Vietnam Selatan (waktu itu), dan ada beberapa insiden sejak itu. Taiwan juga mengklaim Paracel.

Bulan lalu Vietnam menuduh China melepaskan tembakan ke satu kapal nelayan dekat Paracel dan membakar kamarnya, tetapi tuduhan itu dibantah Beijing.

Vietnam, Taiwan, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina mengklaim bagian-bagian lain Laut China Selatan, termasuk Kepulauan Spratly. China terlibat sengketa terpisah dengan Jepang di Laut China Timur.

China terlibat sengketa dengan tetangga-tetangganya menyangkut klaim-klaim Laut China Selatan yang kaya minyak dan gas itu. China mengklaim hampir seluruh laut itu, yang merupakan rute pelayaran penting.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

5 Spot Foto di Jakarta Architecture Festival 2023, Tempatnya Estetis

5 Spot Foto di Jakarta Architecture Festival 2023, Tempatnya Estetis

Travel Tips
7 Wisata Sejarah dan Budaya di Payakumbuh, Ada Rumah Gadang yang Usianya Ratusan Tahun

7 Wisata Sejarah dan Budaya di Payakumbuh, Ada Rumah Gadang yang Usianya Ratusan Tahun

Jalan Jalan
Cara ke Lapangan Banteng Naik Transjakarta, KRL, dan MRT

Cara ke Lapangan Banteng Naik Transjakarta, KRL, dan MRT

Travel Update
Jadwal Air Mancur di Lapangan Banteng 2023, Ada Dua Sesi

Jadwal Air Mancur di Lapangan Banteng 2023, Ada Dua Sesi

Travel Update
Banyak Orang Korea Selatan Lebih Suka Liburan ke Asia Tenggara daripada di Dalam Negeri

Banyak Orang Korea Selatan Lebih Suka Liburan ke Asia Tenggara daripada di Dalam Negeri

Jalan Jalan
10 Wisata Alam di Payakumbuh, Banyak Bukit dengan Panorama Indah 

10 Wisata Alam di Payakumbuh, Banyak Bukit dengan Panorama Indah 

Jalan Jalan
Taman Lapangan Banteng: Lokasi, Jam Buka, dan Fasilitas

Taman Lapangan Banteng: Lokasi, Jam Buka, dan Fasilitas

Travel Update
5 Tips Mampir ke Jakarta Architecture Festival 2023, Datang Lebih Awal

5 Tips Mampir ke Jakarta Architecture Festival 2023, Datang Lebih Awal

Travel Tips
Mampir ke Jakarta Architecture Festival 2023, Dengar Suara dari Pinggir Jakarta

Mampir ke Jakarta Architecture Festival 2023, Dengar Suara dari Pinggir Jakarta

Jalan Jalan
7 Aktivitas Wisata di Safari Beach Jateng, Bisa Lihat Atraksi Satwa

7 Aktivitas Wisata di Safari Beach Jateng, Bisa Lihat Atraksi Satwa

Jalan Jalan
Harga Tiket MotoGP Mandalika 2023, Paling Mahal Rp 15 Juta

Harga Tiket MotoGP Mandalika 2023, Paling Mahal Rp 15 Juta

Travel Update
Rute ke Museum Petilasan Mbah Maridjan, Bisa Dilalui Sepeda Motor

Rute ke Museum Petilasan Mbah Maridjan, Bisa Dilalui Sepeda Motor

Travel Tips
Cara Kunjungi Jakarta Architecture Festival 2023, Wajib Registrasi

Cara Kunjungi Jakarta Architecture Festival 2023, Wajib Registrasi

Travel Update
Museum Petilasan Mbah Maridjan, Kenang Dahsyatnya Erupsi Merapi 2010

Museum Petilasan Mbah Maridjan, Kenang Dahsyatnya Erupsi Merapi 2010

Jalan Jalan
Jakarta Architecture Festival 2023: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket

Jakarta Architecture Festival 2023: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com