Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Hotel dan Wisatawan Tak Sebanding

Kompas.com - 18/04/2013, 19:11 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, mengatakan tingkat pertumbuhan hotel di Bali tidak sebanding dengan tingkat kunjungan wisatawan.

Dalam keterangan persnya di Denpasar, Kamis (18/4/2013), dia menyebutkan bahwa tingkat pertumbuhan hotel di Bali mencapai 20 persen, sedangkan tingkat pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata hanya 10 persen. "Jadi ada kesenjangan antara persediaan dan permintaan kamar hotel," katanya.

Rai Surya meminta permasalahan tersebut tidak disikapi dengan saling menyalahkan antarpemangku kepentingan di sektor pariwisata, namun bersama-sama mencari solusi terbaik supaya kondisi itu tidak menjadi bumerang.

Salah satu solusi mengatasi kondisi tersebut adalah dengan meningkatkan promosi pariwisata Pulau Dewata yang lebih inovatif dan bervariasi. "Pemerintah harus berani mengalokasikan dana lebih banyak dalam mempromosikan pariwisata sehingga pelancong yang datang ke Bali bisa ditingkatkan," ujarnya.

Menurut Rai Surya, dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, maka pertumbuhan akomodasi pariwisata yang berlebih dapat diimbangi.

Saat ini pasar utama pariwisata Bali tidak hanya terfokus pada masyarakat Australia, melainkan juga masyarakat negara-negara di kawasan Eropa. "Sekarang industri pariwisata di daerah ini bersaing dengan negara lain untuk mendatangkan turis sehingga diperlukan promosi yang gencar," ucapnya.

Pihaknya berharap pemerintah dapat menata jasa angkutan udara dengan menyediakan penerbangan langsung agar lama tinggal para pelangcong dari luar negeri bisa lebih panjang. "Perlu juga dipikirkan adanya otonomi khusus, sehingga pariwisata bisa ditata dengan baik. Sebab, pariwisata ibarat ayam bertelur emas, jadi ayamnya harus dijaga," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com