Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Ekspedisi "Kartinian" di Puncak Gunung Kinabalu

Kompas.com - 21/04/2013, 22:02 WIB
Agnes Swetta Br. Pandia

Penulis

KINABALU, KOMPAS.com - Tim Ekspedisi Women Across Borneo, akhirnya berhasil merayakan Hari Kartini di puncak Gunung Kinabalu, Sarawak, Malaysia, Minggu (21/4/2013). Enam perempuan yang mulai ekspedisi dengan bersepeda dari Pontianak, Kalimantan Barat - Kuching, Malaysia sepanjang 488 kilometer, menyusuri enam gua di Taman Nasional Mulu, Sarawak dan menaklukan Gunung Kinabalu dengan ketingian 4.095 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Ketua Tim Ekspedisi Women Acros Borneo (WAB), Wifka Rahma Syauki (26) yang dihubungi di Kinabalu, Minggu malam mengatakan, akhir dari ekspedisi yang didukung oleh Caldera Sobek Indonesia berakhir di puncak Gunung Kinabalu. "Kami berenam sempat mengenakan kebaya ketika berada di atas puncak, sebagai cara untuk memperingati Hari Kartini," katanya.

Wifka bersama lima rekanya yakni Samanta (27), Sri Waryanti (34), Ni Wayan Warna (43), Lilis (27) dan Lindawati (29), memulai pendakian dari Taman Nasional Gunung Kinabalu, dua setengah jam perjalanan dari Kota Kinabalu. Mereka tiba di Timpohon Gate sebagai tempat check point pertama di ketinggian 1.866 mdpl, dan pendakian dimulai Sabtu (20/4/2013) pukul 09.00 waktu setempat, dan selanjutnya menuju Laban Rata pada ketinggian 3.273 mdpl untuk aklimatisasi.

Menurut Wifka, pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 waktu setempat, dengan mengenakan kostum merah muda yang berjiwa muda, cerminan semangat dan sangat perempuan, tim bergerak menyusuri ketinggian dengan deraan angin dingin yang terasa menggigit. Apalagi sepekan terakhir, cuaca di kaki dan puncak Kinabalu diguyur hujan mulai pertengahan hari. Untuk itu, segala macam perlengkapan dingin dan hujan tak pernah lepas dari perhatian. Akibatnya backpack 30-an liter penuh dengan down sleeping bag, jaket gunung dan segala perlengkapan untuk mendaki.

"Meski hanya semalam untuk menuju puncak Kinabalu, persiapan kami mengundang perhatian pendaki lain yang mengira kami akan menginap di atas puncak melihat bawaan yang begitu banyak," ujarnya.

Medan yang ditempuh tim, kata Wifka, merupakan jalur yang dapat dilalui oleh berbagai usia, profesional atau orang awam. Tak banyak variasi trek, meski jalur sudah didominasi bebatuan gunung yang tak licin dan beberapa tangga kayu di beberapa titik. "Paling menantang adalah tangga yang dibuat tinggi dan cepat mengundang lelah," katanya.

Reaksi pertama yang dirasakan adalah dinginnya udara membuat sesak dan pusing serasa ingin muntah, namun tubuh akan terus menyesuaikan diri perlahan, dan tim berusaha untuk beristirahat singkat dan minum air secukupnya sesering mungkin.

Gunung Kinabalu menjadi salah satu gunung tertinggi si Asia memiliki pesona yang mengundang banyak pendaki dari berbagai dunia. Dengan semangat petualang enam orang perempuan mencoba berinteraksi dengan banyak pendaki, sekaligus menjelaskan apa yang sedang dilakukan. "Sebuah ekspedisi, sebuah langkah untuk perubahan dan penghormatan terhadap pahlawan negeri tercinta. Sepanjang perjalanan ini menjadi sangat menyenangkan, apalagi trip ini menjadi kisah tersendiri di antara pendaki," kata alumni Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur ini.

Pada Minggu, Pukul 05:05 waktu setempat, tim tiba di puncak Kinabalu, titik tertinggi Borneo tampak megah seperti tumpukan batu raksasa yang disusun berwarna keabuan, kokoh dan dingin. Tim akhirnya berhasil mencapainya dan kemudian menyongsong matahari terbit dengan mengenakan pakaian kebaya sesuai suku masing-masing dan kain. "Merentangkan bendera merah putih dan menerbitkan senyum, akhirnya tantangan terakhir menaklukkan Kinabalu tercapai," kata Wifka.

Empat jam kemudian, tim menuju Laban Rata untuk kemudian sarapan pagi, membereskan perlengkapan, dan turun gunung. Tepat pukul 13:40, akhirnya perjalananan enam angota tim ekspedisi Women Across Women tuntas sudah dengan guyuran hujan deras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com