Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tergelak Menikmati Polah Orangutan

Kompas.com - 25/04/2013, 10:05 WIB

Sendi-sendi kehidupan lokal disentuh dengan belajar menyadap karet, mencari rotan, dan memancing ikan. Tentunya, menikmati keunikan ritual budaya dan mencoba kuliner Dayak sudah termasuk dalam wisata. Selain Lasang Teras Garu, susur sungai bisa dinikmati dengan kapal Getek Tahasak Danum.

Kapal itu bisa mengangkut hingga 25 orang dengan jumlah wisatawan minimal 10 orang. Tarif dan paket-paket wisata yang ditawarkan tak berbeda dengan Lasang Teras Garu. Gamaliel mengatakan, tarif susur sungai di Kalteng termasuk murah dibandingkan wisata di luar negeri.

”Di Afrika, tarif melihat gorila sebesar 5.000 dollar AS (sekitar Rp 45 juta). Itu pun belum tentu berhasil. Di sini sudah pasti melihat orangutan,” katanya sambil tertawa. Tak terhitung pejabat, artis bahkan tokoh global yang sudah merasakan susur sungai.

George Soros, investor dunia itu, misalnya, terkagum-kagum menikmati panorama Sungai Kahayan sehari penuh pada tahun 2010. Ketua Dewan Adat Dayak Kalteng Sabran Achmad menjelaskan, Presiden pertama Indonesia, Soekarno, pun melakukan perjalanan selama dua hari menyusuri sungai menuju Palangkaraya.

”Soekarno berangkat dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dengan kapal untuk menghadiri peresmian Palangkaraya sebagai ibu kota Kalteng pada tahun 1957,” tutur Sabran.

Sungai-sungai di Kalteng, seperti halnya berbagai daerah lain di Indonesia, sarat dengan jejak peradaban masa lampau. Betang-betang berusia ratusan tahun dibangun di tepi sungai. Sejak kapan sungai menjadi urat nadi perhubungan di Kalteng, tak diketahui pasti. Namun, buku Pakat Dayak bisa menjadi acuan.

Dalam buku yang ditulis Prof M Usop MA terbitan Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Batang Garing tahun 1996 itu dijelaskan, manusia pertama, yakni kaum Melayu Tua, masuk ke Kalimantan diperkirakan pada 4.000 hingga 1.000 tahun sebelum Masehi.  (Dwi Bayu Radius)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com