Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karya Maestro Affandi Masih Tersimpan Rapi

Kompas.com - 25/04/2013, 19:12 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

SIAPA tak mengenal Affandi. Sang maestro lukis Indonesia ini meski telah lebih dari 20 tahun tiada, tetapi nama dan karya-karyanya tetap diakui oleh pecinta seni lukis.

Affandi wafat pada tahun 1990 dengan meninggalkan ribuan karya lukis. Hingga kini pun karya lukisnya masih tersimpan rapi dalam kompleks museum, yang dulu merupakan rumah tinggalnya selagi hidup. Kini rumah Affandi menjadi museum sekaligus tempat peristirahatan terakhirnya.

Karena pernah menjadi rumah tinggal, begitu masuk kompleks museum pun langsung disambut dengan rumah panggung dengan atap berbentuk seperti pelapah daun pisang. Di depannya rumah berdiri patung besar Affandi dengan menggunakan kaus tanpa lengan yang dipenuhi dengan coretan-coretan bekas cat air, menggunakan sarung, sambil memegang cerutu di tangan kirinya.

Naik ke lantai dua, terlihat dari luar kamar Affandi dengan buku-buku dan berbagai pajangan kerajinan yang tampak sangat rapi dan bersih, terawat oleh pengelola museum.

kamar-affandi

Kamar Affandi yang ada di lantai dua rumah panggung. (Adhika)

Bangunan utama museum sendiri, yang memajang karya Affandi, berupa tiga galeri besar, galeri satu, dua, dan tiga. Pada galeri satu, tersimpan lukisan pertama Affandi yang berjudul "Potret Diri". Dedy, kurator Museum Affandi menjelaskan, dalam melukis potret diri, Affandi biasanya melihat dirinya sendiri dengan bercermin, barulah ia melukis.

Kebanyakan, tambah Dedy, lukisan Affandi saat pertama kali aktif melukis, yakni sekitar tahun 1930-an. Affandi melukis anggota keluarganya, seperti istri dan anak-anaknya. Pada lukisannya, Affandi sering memberikan "life symbol" atau simbol kehidupan berupa matahari tangan dan kaki.

"Ini dia bilang simbol kehidupan, artinya 'saya (Affandi) tanpa matahari saya enggak bisa hidup. Tangan, saya bekerja dengan menggunakan tangan. Kaki, dia bilang saya harus melangkah terus'," papar Dedy.

Namun, lanjut Dedy, tidak setiap lukisan Affandi diberi simbol. Hanya lukisan tertentu yang ia merasa senang, dan berkesan barulah dibubuhi tiga simbol kehidupan tersebut.

Adapun, lukisan terakhir Affandi sebelum ia wafat juga tersimpan di sana, yang berjudul Embrio. "Embrio ini artinya kembali lagi ke dalam janin," katanya.

Selain karya lukis yang terpajang di galeri satu, tersimpan pula benda-benda antik koleksi Affandi. Sebut saja mobil kuno Colt Gallant tahun 1976, yang masih berdiri gagah di pojok ruangan. Serta ukiran patung yang berdiri di tengah ruangan.

Salah satu yang menarik perhatian ketika melihat suatu lemari kaca yang terpajang pakaian dengan penuh coretan bekas cat lukis hampir di setiap bagiannya. Pakaian tersebut ialah pakaian milik Affandi selagi hidup dan membuat karya-karyanya.

"Baju beliau kalau sudah sampai lengket, sudah merasa risih, kalau di badan merasa gatal baru dia ganti. Kalau dia belum merasa gatal ya masih tetap untuk melukis," katanya.

Setelah dari galeri satu, galeri dua berada tak jauh disamping galeri satu. Diantara kedua galeri tersebut, terdapat makam Affandi berdampingan dengan istrinya, Maryani.

rumah-affandi

Rumah Tinggal Affandi dan keluarganya, berbentuk rumah panggung dengan atap berbentuk seperti pelepah daun pisang. (Adhika)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com