Harga tenun memang tak murah, pembuatannya pun tak mudah karena dibuat langsung dengan tangan. Marlina mengakui, untuk proses pembuatan sehelai tenun bisa menghabiskan waktu hingga 6 bulan.
Untuk harga tenun tergantung berdasarkan corak. Yang paling mahal ialah yang bercorak menceritakan kehidupan manusia. Menceritakan seorang ibu yang sedang hamil, melahirkan, masa anak-anak, dewasa, tua, hingga akhirnya meninggal. Corak seperti itu harganya bisa mencapai lebih dari Rp 300 juta.
Marlina membuat tenun bersama para perempuan di desanya, yakni Mbatakapidu, Kabupaten Sumba Timur. Mereka mendirikan Kelompok Wanita Tani (KWT) Tapawallabadi untuk memasarkan hasil kerajinannya. Karena tenun buatannya belum dipasarkan hingga keluar daerah Sumba, maka jika tertarik membeli tenun buatannya haruslah datang langsung ke desanya. Sekaligus, bisa melihat langsung pembuatan tenun di sana.
Jangan khawatir, pembeli tak sulit untuk menemukan tenun buatan Marlina, karena kiosnya berada di tempat srategis. "Akhir-akhir ini banyak tamu yang datang ke desa kami. Kios kami tak jauh, ada di pinggir jalan tidak jauh dari bandara tidak jauh dari pelabuhan," tambah Marlina.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.