Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk Menengok Magelang Tempo Dulu

Kompas.com - 28/04/2013, 11:25 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Pameran Magelang Tempo Doeloe 2013 yang digelar di halaman Bakorwil II eks Karesidenan Kedu Magelang memang berbeda jauh dengan pameran-pameran produk lain pada umumnya. Pengunjung tidak akan menemukan barang-barang mewah, mahal, dan modern seperti di pameran properti atau komputer.

Sesuai namanya, di pameran ini kita justru akan disuguhi segala macam suasana Magelang pada tempo dulu, berikut benda-benda yang berbau kuno dan antik. Setidaknya, ada 35 stan yang saling unjuk kebolehan menyajikan keunikan suasana Kota Magelang jadul (zaman dulu). Stan-stan tersebut antara lain dari perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Magelang dan sekitarnya.

Stan Hotel Sriti Kota Magelang, misalnya, setiap penjaga stan tampak memakai pakaian khas orang-orang Belanda zaman dulu. Lengkap dengan tata ruang dan menyajikan makanan asli Belanda, Leker. Ada juga stan mainan anak-anak yang barangkali akan membuat kita tersenyum simpul karena pasti teringat dengan mainan-mainan masa kecil yang sekarang hampir punah. Mainan macam othok-othok, congklak, gasing dan lainnya.

Ada pula bursa lawasan yang memajang aneka benda kuno, seperti sepeda, meja, kursi, uang logam, buku, lukisan, sampai foto-foto kondisi Magelang pada masa kedudukan Belanda.

Jika lapar seusai keliling pameran, jangan harap kita akan menemukan stan burger atau fast food lainnya. Namun, justru akan  bertemu makanan seperti kipo, lotek, jenang, cetil, nasi lesah sampai soto gerabah. Makanan tersebut sudah jarang atau bahkan sudah tidak ditemukan lagi di hari-hari biasa.

"Pameran ini memang rutin digelar tiap tahun sebagai rangkaian perayaan HUT ke 1107 Kota Magelang. Sejak hari pertama pengunjung memang ramai dan antusias sekali," ungkap Hary Nurjianto, Ketua Sie Pameran Magelang Tempo Doeloe HUT ke-1107 Kota Magelang yang berlangsung selama 27-28 April 2013.

Bertempat di Halaman Museum BPK kompleks Bakorwil II Karesidenan Kedu Kota Magelang, pameran ini diikuti oleh sedikitnya 35 stan yang merupakan perusahaan dan instansi baik dari lokal Magelang ataupun luar Kota seperti Solo, Klaten, dan Yogyakarta. Turut pula komunitas-komunitas pencinta benda kuno dan antik antara lain Komunitas Kota Toea, VOC, Komunitas Keris, Komunitas Motor Antik, dan masih banyak lagi.

Dengan mungusung tema Magelang The Heritage City (Magelang Kota Pusaka), Hary berharap kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman sejarah bagi generasi muda. Karenanya, akan timbul rasa bangga, rasa memiliki bangsa ini bagi generasi muda.

"Konsep pameran tahun ini lebih kuat mulai kualitas sampai materi, sekarang dipamerkan juga mobil, sepeda, dan motor kuno. Tempatnya juga kami pilih di Bakorwil karena kita ingin sekaligus mengenalkan kepada masyarakat bahwa tempat ini juga memiliki sejarah," katanya.

Selain pameran, pihaknya juga menggelar acara Remboeg Budaja, Lajar Tantjap film tentang Kartini, Sarasehan tentang Keris, Bursa Tembang Kenangan dan Djeladjah Kota Toea yaitu mengelilingi Kota Magelang naik sepeda onthel dengan mengenakan pakaian khas Belanda dan Jawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com