Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waduh, Tak Ada Bus di Banjarmasin

Kompas.com - 04/05/2013, 11:09 WIB

KOMPAS.com - Perjalanan darat membelah bumi Kalimantan terus berlanjut. Tentu saja, tim Kompas TV melakukannya dengan naik angkutan umum. Tetapi apa jadinya jika sesampai di terminal, tak ada bus sama sekali?

Hal itulah yang dialami Anggun Wicaksono dan tim lainnya dari Kompas TV. Mereka tengah menjelajahi Indonesia untuk program "100 Hari Keliling Indonesia". Berawal dari Jakarta kemudian ke Pulau Sumatera, lalu berlanjut ke Pulau Kalimantan.

Tim Kompas TV sendiri sudah lama meninggalkan Pulau Kalimantan, tetapi masih banyak sisa-sisa cerita keseruan perjalanan mereka. Anggun Wicaksono, menceritakan kembali pengalaman mereka di Banjarmasin.

"Kami mau ke Samarinda, tapi pas ke terminal Banjarmasin, kosong. Nggak ada bus yang jalan," ungkap Anggun kepada Kompas.com beberapa waktu yang lalu.

Ternyata, lanjut Anggun, para supir bus tengah demo. Mereka demo di depan DPRD karena terminal akan dipindahkan. Tadinya terminal berada di KM 6, rencananya akan dipindahkan ke KM 9.

"Kami malah akhirnya gabung mereka demo di DPRD. Mereka nggak mau terminalnya dipindahkan," kata Anggun.

Akhirnya, terpaksa tim harus menunggu sampai keesokan harinya untuk menuju Samarinda. Jadi, apa alasan para supir bus tidak ingin terminal dipindahkan?

"Mereka mengeluh kenapa dipindahkan. Apalagi banyak taksi gelap dan itu mengurangi pendapatan mereka. KM 9 itu lebih jauh dan biasanya penumpang malah turunnya di situ. Letak KM 6 lebih dekat dengan Kota Banjarmasin. KM 9 itu sudah di pinggiran," jelas Anggun menceritakan keluhan para supir bus.

Di hari itu, selain tak ada bus, taksi pun tak ada. Anggun menuturkan bahkan taksi gelap pun tidak beroperasi. Jadi, bisa dibilang tidak ada angkutan sama sekali.

"Untungnya besok sudah ada bus. Kita naik bus ke Samarinda, ongkosnya Rp 120.000 per orang," kata Anggun.

Dalam program 100 Hari Keliling Indonesia, sama seperti Anggun, Ramon juga akan memulai perjalanan dari Jakarta menuju Sumatera kemudian Kalimantan. Lalu, berlanjut ke Sulawesi, Papua, Ambon, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Bali. Perjalanan kemudian berakhir di Pulau Jawa, tepatnya kembali di Jakarta.

Bukan hanya sekadar panorama dan segala keindahan bumi Indonesia yang akan diangkat, melainkan juga sisi budaya, masalah sosial, masalah lingkungan, dan problematika transportasi yang dihadapi Ramon selama perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com