Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya, Hadir Jejaring Sosial untuk "Traveler"

Kompas.com - 05/05/2013, 15:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai penelitian telah menyebutkan bahwa orang Indonesia senang berbagi melalui jejaring sosial. Salah satunya bertukar informasi mengenai traveling di Indonesia.

"Indonesia punya banyak destinasi wisata, tak hanya Bali. Tapi orang kurang kenal karena informasinya kurang. Biasanya dapat informasi melalui Facebook atau Twitter kalau ada teman yang posting saat traveling," ungkap Presiden Direktur Burufly.com Peter Goldsworthy, kepada Kompas.com, di Jakarta, Rabu (1/5/2013).

Ia melihat tren saat ini, orang Indonesia menggunakan beragam jejaring sosial saat berwisata, sebut saja Facebook, Instagram, Pinterest, sampai Twitter.

"Orang-orang mengirim twit saat wisata. Taruh foto saat wisata di Facebook. Kami inginnya mengumpulkan semua itu dalam satu platform dan membangun komunitas," tutur Peter.

Oleh karena itu, Burufly.com hadir untuk berusaha memenuhi kebutuhan tersebut. Situs ini bisa dibilang semacam jejarin sosial namun khusus untuk para pecinta traveling.

"Ini seperti gabungan antara Lonely Planet, Pinterest, Instagram. Lebih banyak tentang foto, walau ada sedikit ulasan juga," kata Peter.

Pengguna Burufly.com pun bisa menggunggah foto-foto perjalanan mereka. Porsi terbesar tentu saja destinasi-destinasi wisata di Indonesia.

Peter mengaku sampai saat ini telah lebih dari 12 ribu foto yang diunggah ke Burufly.com. Situs ini sendiri baru aktif sekitar lima bulan. Ia menuturkan berbeda dengan situs jejaring sosial lainnya, Burufly.com berusaha fokus pada urusan traveling.

"Seperti Facebook dan Twitter, itu banyak hal masuk di sana. Lalu Instagram juga, walau dicari hastag tentang traveling, tetap terlalu banyak. Situs-situs ini tidak fokus dan tak berhubungan secara langsung dengan traveling," katanya.

Dengan situs tersebut, ia ingin membangun komunitas yang dapat saling memberikan informasi mengenai wisata di Indonesia. Mulai dari hal sederhana seperti pergi ke mana, cara menuju ke destinasi tersebut, sampai apa saja yang bisa dilakukan di destinasi itu.

"Kami ingin membangun komunitas yang dibangun dari orang-orang lokal yang bisa berbagi dengan orang-orang luar yang ingin datang ke tempat itu," katanya.

Peter sendiri melihat pariwisata Indonesia masih dinilai rendah. Pihaknya berharap melalui situs Burufly.com dan melihat keindahan Indonesia melalui foto-foto yang ditampilkan, dapat semakin menarik minat orang Indonesia untuk melancong di negeri sendiri.

"Jadi semacam perasaan, semakin saya lihat Indonesia di situs ini, semakin saya cinta Indonesia. Apalagi orang Indonesia tipikal senang berbagi dan memiliki kebanggaan terhadap bangsa sendiri," katanya.

Ia berharap situs Burufly.com menjadi kesempatan untuk mempromosikan Indonesia, tak hanya Bali. Ke depan, ia ingin komunitas di Burufly.com pun bisa merasakan manfaat ekonomo dari promosi wisata tersebut.

"Bisa saja ada anggota situs yang tertarik ke destinasi yang fotonya muncul di situs, lalu bertanya cara ke sana. Bisa jadi dia nantinya jadi tour guide, sewakan mobil," katanya.

Sejak diluncurkan lima bulan lalu, Peter mengaku Burufly.com sudah memiliki 476 ribu pengguna. Dengan perbandingan, setiap dua orang yang berkunjung ke situs tersebut, satu orang mendaftar menjadi pengguna. Sebesar 40 persen pengguna berasal dari Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com