JAKARTA, KOMPAS.com - Walau semakin banyak bermunculan hotel budget, Indonesia tetap membutuhkan hotel-hotel ekonomis. Hal tersebut diungkapkan President Director Tauzia Hotel Management, Marc Steinmeyer dalam salah satu sesi diskusi pada acara "Indonesia Hospitality & Tourism Investment Conference" di Jakarta, Selasa (7/5/2013).
"Tapi, bukan berarti pembangunan hotel semua arahnya ke hotel budget. Indonesia memang negara yang luas, tapi tidak masuk akal kalau semua hotel budget. Jangan tutup hotel untuk kelas atas," ungkap Steinmeyer.
Ia menambahkan bahwa pasar hotel-hotel budget untuk wisatawan domestik sangat bagus, terutama Jakarta dan Bali. Tetapi, dia juga melihat turis domestik mulai melirik destinasi-destinasi lainnya, bahkan mulai keluar Indonesia. "Hal ini karena dampak dari maskapai berbiaya rendah," kata Steinmeyer.
Hal senada juga diungkapkan Chief Executive Officer Tune Hotels, Mark Lankester. Menurutnya hotel budget memerlukan platform digital dengan menggandalkan teknologi online dan juga dukungan maskapai berbiaya rendah.
"Dengan adanya maskapai bujet rendah di seluruh dunia, pelancong internasional semakin meningkat. Sehingga biaya perjalanan semakin hemat," kata Lankester.
Sementara itu, Chief Corporate Officer Park Hotel Group, Mohd. K. Rafin, juga melihat hal serupa bahwa pelancong internasional menjadi potensi pasar bagi hotel budget di Indonesia. Sehingga, kesempatan mengembangkan hotel budget masih terbuka di Indonesia.
"Turis Eropa memang lagi turun. Tetapi turis dari Asia Tenggara dan China lagi naik. Selalu ada pengguna-pengguna baru," katanya.
Hanya saja, lanjut Rafin, pertimbangan utama dalam membangun hotel budget adalah pemilihan lokasi. Masih mengenai lokasi, Lankester menyarankan hotel budget sebaiknya berada di lokasi-lokasi urban.
"Seperti kami, lebih ke arah lokasi-lokasi bisnis. Kami tidak cocok di lokasi pantai yang tipikalnya resor," katanya.
Menurut Steinmeyer, bukan berarti lokasi pantai tidak cocok. Sebab seperti Bali, lanjutnya, di bagian selatan lebih bersifat "urban beach", semacam kota urban di tepian pantai.
"Daerah ini butuh hotel-hotel kelas atas seperti bintang empat dan lima, tapi juga perlu hotel menengah, dan juga kelas backpacker. Ini daerah yang urban penuh bisnis tapi juga leisure," tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.