Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenparekraf: Ritual Naik Dango Harus Dipertahankan

Kompas.com - 14/05/2013, 19:06 WIB

PONTIANAK, KOMPAS.com - Staf Ahli Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Hari Untoro Drajat mengatakan, ritual upacara "Naik Dango" mempunyai daya tarik tersendiri sehingga harus dipertahankan untuk dijadikan potensi wisata budaya dan sejarah masyarakat Dayak.

"Apalagi masyarakat Dayak mempunyai rumah betang yang memiliki keunikan tersendiri, sebagai saham yang masih terpelihara dengan ciri khas adat Dayak sehingga harus dipertahankan dan dilindungi sebagai situs sejarah," kata Untoro Sudrajat, di Ngabang, Kabupaten Landak, Selasa (14/5/2013).

Untoro menjelaskan, pengembangan potensi wisata ekonomi kreatif harus ada komitmen bersama, mulai dari pemerintah kabupaten, provinsi hingga pusat.

Menurut dia, Kabupaten Landak dengan rumah betang agar bisa dijadikan ikon di daerah itu sehingga bisa dikenal oleh publik. "Juga bisa dijadikan ikon tanah dayak di Indonesia yaitu di Land of Dayak," katanya.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis mengatakan, upacara Naik Dango sudah menginjak ke-28 tahun dan diharapkan terus lebih baik, karena upacara ini ada hubungan dengan panen padi masyarakat adat Dayak.

"Kita berharap petani harus modern, berorganisasi sehingga lebih sejahtera, jangan bertani tradisional lagi, buat kelompok tani sehingga mudah untuk mengajukan bantuan alat pertanian kepada pemerintah," ujarnya.

Upacara Naik Dango merupakan kegiatan ritual seputar panen padi sebagai ungkapan syukur masyarakat Dayak kepada Sang Maha Pencipta akan hasil yang telah diperoleh.

Ketua Panitia Naik Dango ke-28, Siin mengatakan, ritual ucapan syukur atas panen padi itu dipusatkan di Rumah Betang Desa Saham, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak.

Siin menjelaskan, tempat penyelenggaraan Naik Dango dilaksanakan secara bergantian antarkecamatan setiap tahun, yang ditetapkan berdasarkan musyawarah Dewan Adat kabupaten setempat.

Di samping upacara adat, diadakan pula pesta wisata dan budaya Naik Dango yang diisi dengan pertunjukan kesenian, lomba permainan tradisional, lomba kesenian daerah, pameran, seminar kebudayaan dan pasar rakyat.

Menurut Siin, upacara Naik Dango sudah menjadi agenda tahunan dilaksanakan setiap tanggal 27 April. "Namun tahun ini diundur 14 Mei. Semua kecamatan di Kabupaten Landak wajib turut serta memeriahkannya upacara 'Naik Dango' bersama kontingen dan masyarakat," ungkap Siin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com