Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turis Indonesia Terboros Kedua Saat Belanja di Singapura

Kompas.com - 14/05/2013, 22:44 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Jika berkunjung ke Orchard Road, Singapura, Anda akan dengan mudah mendengar bahasa Indonesia di sepanjang jalan.

Fenomena ini tidaklah mengagetkan setelah data terbaru menunjukkan wisatawan Indonesia menduduki urutan kedua dari daftar wisatawan yang gemar berbelanja ke Negeri Singa setelah wisatawan China.

Data ini dihimpun Global Blue, yang khusus menganalisis tax-free shopping, di mana wisatawan dapat kembali mengklaim pajak di Bandara Changi ketika meninggalkan Singapura.

Sistem tax-free shopping ini terbukti sukses memikat wisatawan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk berkunjung ke Singapura.

Pendapatan Singapura dari surga belanja meningkat sebanyak 17 persen sepanjang tahun 2012 lalu. Dari peningkatan itu, uang yang dikeluarkan wisatawan Indonesia menyumbang 14 persen dari total belanja wisatawan asing di Singapura.

Mereka tidak akan ragu-ragu menggelontorkan uang untuk memboyong pulang baju, jam, tas, dan perhiasan mahal. Merek mahal seperti Louis Vuitton, Armani, Gucci, dan Rolex sudah merupakan sesuatu yang lumrah untuk dibeli.

Berbelanja di tempat prestisius seperti Orchard Road dinilai mengangkat derajat dan status. Wisatawan Indonesia cenderung lebih royal berbelanja di Singapura ketimbang saat berbelanja di dalam negeri.

Keaslian barang dan prestise dari barang yang dibeli merupakan salah satu faktor utama betapa royalnya wisatawan Indonesia di Singapura.

Kedekatan lokasi Singapura dan Indonesia semakin mempermudah akses untuk membeli barang-barang mewah itu.

Kompas.com sempat mewawancarai Daniel Ng Cheun Kiet, mahasiswa Indonesia yang kuliah Ilmu Bisnis di National University of Singapore.

Daniel menyebut fenomena royalnya para wisatawan asing saat berbelanja di Singapura semakin memperkaya negeri kota ini.

"Sebenarnya, di Jakarta juga banyak barang-barang bermerek yang berkualitas, tapi kelihatannya Singapura memang sangat menggoda," kata Daniel.

Daniel menilai warga Indonesia cenderung mengikuti tren berbelanja di luar negeri. Daniel juga menilai bahwa tren itu diawali ketidakpercayaan terhadap kualitas barang di dalam negeri hingga mencari faktor keamanan dan kenyamanan saat berbelanja.

"Orchard Road teratur, toko-toko berjejer rapi, wisatawan merasa aman dan nyaman berpindah-pindah ke toko lain," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com