Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2013, 15:17 WIB

KOMPAS.com - Indonesia memiliki kekayaan budaya dan salah satu budaya di Indonesia adalah lomba balapan tradisional menggunakan hewan. Ini merupakan balapan tradisional unik dan asli Indonesia. Apa saja jenis balapan asli Indonesia tersebut? Berikut jawabannya.

Karapan Sapi Madura

Karapan sapi merupakan perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Madura Jawa Timur. Bagi kebanyakan masyarakat Madura, karapan sapi tidak hanya sebuah pesta rakyat atau acara yang diselenggarakan tiap tahun yang diwarisi secara turun temurun. Tetapi karapan sapi bagi masyarakat Madura adalah bentuk simbol prestise yang dapat mengangkat harkat dan martabat masyarakat Madura, karena sapi yang digunakan untuk pertandingan merupakan sapi-sapi yang berkualitas sangat baik tentu dengan perlakuan yang istimewa pula.

Pulau Madura tidak hanya dikenal sebagai penghasil garam, tetapi juga penghasil sapi-sapi pacuan yang berkualitas sangat baik. Tidak jarang sang pemilik sapi mempersiapkan sapi pacuannya dengan memberikan pijatan khusus dan makanan tidak kurang dari 80 butir telur setiap harinya, agar stamina dan kekuatan sapi sapi tersebut terjaga.

Bahkan perlakuan istimewa sapi sapi tersebut di beberapa rumah terlihat ada yang menghiasi garasi bukan dengan mobil tetapi malah sapi tersebut yang berada di garasi rumah. Maklum saja karena untuk sapi yang memenangkan pertandingan dapat mencapai harga Rp 75 juta per ekornya.

Dalam perayaan karapan sapi ini, harga diri para pemilik sapi dipertaruhkan. Kalau mereka dapat memenangkan pertandingan, selain hadiah uang didapat biasanya hadiah dari pertaruhan juga mereka dapatkan. Kalau mereka kalah dalam pertandingan ini, harga diri pemilik jatuh dan mereka habis uang yang tidak sedikit untuk karapan sapi ini. Karena perawatan sapi–sapi sebelum pertandingan mahal, dan biasanya mereka menyewa dukun agar menjaga sapinya selamat dari serangan jampi-jampi musuh mereka.

Perayaan besar karapan sapi ini diadakan sekali dalam setahun, tetapi untuk menuju final harus memenuhi beberapa tahapan terlebih dahulu.

Ada dua macam perayaan karapan sapi di Madura. Pertama adalah Presiden Cup dan Bupati Cup. Untuk Bupati Cup biasanya diadakan dua dalam setahun. Para pemenang Bupati Cup ini biasanya akan melanjutkan pertandingannya ke Presiden Cup. Untuk para fotografer momen yang bagus adalah pada saat Bupati Cup.

Dalam karapan sapi, para penonton tidak hanya disuguhi adu cepat sapi dan ketangkasan para jokinya. Sebelum memulai para pemilik biasanya melakukan ritual arak-arakan sapi di sekeliling pacuan disertai alat musik seronen, perpaduan alat musik khas Madura sehingga membuat acara ini menjadi semakin meriah.

karapansapi-madura
Karapan sapi Madura. (BARRY KUSUMA)

Panjang rute lintasan karapan sapi tersebut antara 180 sampai dengan 200 meter yang dapat ditempuh dalam waktu 14-18 detik. Tentu sangat cepat kecepatan sapi–sapi tersebut. Selain kelihaian joki terkadang bambu yang digunakan untuk menginjak sang joki melayang di udara karena cepatnya kecepatan sapi sapi tersebut.

Untuk memperoleh dan menambah kecepatan laju sapi tersebut, pangkal ekor sapi dipasangi sabuk yang terdapat penuh paku yang tajam dan sang joki melecutkan cambuknya yang juga diberi duri tajam ke arah bokong sapi.

Tentu saja luka ini akan membuat sapi berlari lebih kencang, tetapi juga menimbulkan luka di sekitar pantat sapi. Setelah bertanding sapi tersebut diberi istirahat beberapa waktu agar luka itu sembuh. Sapi yang dipertandingkan di karapan ini hanya 2 sampai dengan 3 kali saja dan tidak boleh lebih.

Jarak pemenang terkadang selisih sangat tipis, bahkan tidak jarang hanya berjarak 1-2 detik saja, dan hal ini terkadang membuat pihak yang kalah memprotes. Tetapi mereka diberikan kesempatan untuk bertanding lagi dengan yang kalah. Saat yang membahagiakan bagi para pemenang adalah selain mendapat hadiah, biasanya hadiah taruhan juga mereka dapatkan. Selain itu harga sapi pemenang dapat membumbung tinggi harganya.

Makepung di Jembrana

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Aturan Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Dilarang Menyentuh Karya Seni 

5 Aturan Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Dilarang Menyentuh Karya Seni 

Travel Tips
10 Kota Tua di Indonesia untuk Libur Akhir Tahun

10 Kota Tua di Indonesia untuk Libur Akhir Tahun

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat dari Pangkalpinang Naik Jelang Akhir Tahun

Harga Tiket Pesawat dari Pangkalpinang Naik Jelang Akhir Tahun

Travel Update
5 Aktivitas di Umbul Sigedang-Kapilaler, Berenang sampai Outbound

5 Aktivitas di Umbul Sigedang-Kapilaler, Berenang sampai Outbound

Travel Tips
5 Aktivitas di MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Belajar Membuat Gerabah 

5 Aktivitas di MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Belajar Membuat Gerabah 

Jalan Jalan
Sejarah Jembatan Akar di Yogyakarta, Betulkan Usianya Ratusan Tahun?

Sejarah Jembatan Akar di Yogyakarta, Betulkan Usianya Ratusan Tahun?

Travel Update
Jadwal dan Tarif Kapal Feri Pelabuhan Harbour Bay Batam ke Puteri Harbour Malaysia, Desember 2023

Jadwal dan Tarif Kapal Feri Pelabuhan Harbour Bay Batam ke Puteri Harbour Malaysia, Desember 2023

Travel Update
Nikmati Musik dan Tari Tradisional di Parapuar Labuan Bajo, Pas untuk  Berakhir Pekan

Nikmati Musik dan Tari Tradisional di Parapuar Labuan Bajo, Pas untuk Berakhir Pekan

Travel Update
Wisata Dieng Tetap Buka Saat Libur Nataru 2024 

Wisata Dieng Tetap Buka Saat Libur Nataru 2024 

Travel Update
Target Kunjungan Turis Asing ke Indonesia 15 Juta Orang Tahun 2024, Ini Upaya Mencapainya

Target Kunjungan Turis Asing ke Indonesia 15 Juta Orang Tahun 2024, Ini Upaya Mencapainya

Travel Update
5 Hotel Dekat Stasiun Bandung, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Stasiun Bandung, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Masuk Gratis

Harga Tiket dan Jam Buka MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Masuk Gratis

Jalan Jalan
Umrah Mandiri Vs Umrah dengan Travel Agent, Pilih Mana?

Umrah Mandiri Vs Umrah dengan Travel Agent, Pilih Mana?

Travel Tips
Korea Selatan Berencana Bebaskan Biaya Visa Elektronik untuk Turis Indonesia

Korea Selatan Berencana Bebaskan Biaya Visa Elektronik untuk Turis Indonesia

Travel Update
MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Mengenal Kasongan di Tempat Estetis

MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Mengenal Kasongan di Tempat Estetis

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com