Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertarik Wisata Keju? Datanglah ke Alkmaar...

Kompas.com - 24/05/2013, 11:05 WIB

Sedangkan pasar modern keju di Woerden, dilakukan setiap hari Rabu mulai pukul 09.00 seperti pasar-pasar pada umumnya (transaksi ril antara pedagang atau petani keju dengan pembeli), jadi bukan atraksi  pasar tradisional.

Pasar dan Museum Keju Alkmaar

Kota Alkmaar yang lokasinya tidak jauh dengan obyek wisata yang sudah sangat populer yaitu Vollendam, Zaandam (terkenal dengan kumpulan kincir angin) membuat wisatawan lebih mudah mengatur perjalanan wisatanya ke obyek wisata Pasar dan Museum Keju Alkmaar. Perjalanan dari Amsterdam menuju Alkmaar hanya memakan waktu kurang lebih setengah jam dengan transportasi darat (mobil dan kereta api).

Pasar dan Museum Keju Alkmaar terletak di centrum kota Alkmaar, di mana banyak pertokoan dan restoran atau kafe. Centrum Alkmaar dikelilingi oleh kanal-kanal dan gedung-gedung tua dengan arsitektur kuno yang menarik, dibawahnya ada toko atau kafe, sehingga membuat daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Di kanal-kanal tersebut kadang dilewati oleh kapal wisata dan juga petani keju yang membawa keju untuk dijual di saat ada pertunjukan pasar tradisional keju. Petani keju menjual keju di luar area atraksi di kios-kios pinggiran kanal sebelah alun-alun pasar keju berlangsung. Keju yang dijual di kios-kios mempunyai aneka rasa seperti rasa stroberi, jeruk, ikan dan bisa dicicipi secara gratis.

Berjalan kaki sepanjang kanal di centrum Alkmaar menuju ke pasar keju sudah disambut dengan kios-kios tenda yang menjual aneka produk lokal Belanda, cinderamata dan keju yang sebagian besar  penjualnya mengenakan busana tradisional Belanda.

Memasuki kawasan Pasar dan Museum Keju Alkmaar pada hari yang cukup cerah oleh sinar matahari, tentunya menarik banyak wisatawan lokal dan manca negara untuk berada di obyek wisata yang tidak dikenakan pungutan biaya masuk. Tidak mengherankan jika di lokasi tersebut terlihat sangat padat oleh wisatawan saat hari libur.

keju-ditimbang
Keju ditimbang. (JANINE HELGA GROENEVELD WAROKKA)

Jika ingin menikmati tontonan aktivitas pasar keju (jual beli keju masa lalu) dengan nyaman di alun-alun halaman depan gedung Museum Keju, sebaiknya tiba lebih awal dari waktu dimulainya pertunjukan agar bisa mendapat tempat berdiri yang baik untuk melihat pertunjukan tersebut secara jelas mengingat kebanyakan wisatawan berbangsa kulit putih yang bertubuh tinggi besar dibanding bangsa Asia.

Transaksi penjualan keju pada masa lalu dimulai dengan para petani keju membawa produk kejunya ke pasar menggunakan kereta berkuda khusus  (petani keju di wilayah Belanda Utara) atau langsung menjualnya dari kereta berkuda (petani keju di wilayah Belanda Selatan).

Di Alkmaar yang terletak di wilayah Belanda Utara, transaksi penjualan keju di pasar yang sekarang merupakan alun-alun Museum Keju Alkmaar (Waagplein), sudah berlangsung  di tempat yang sama sejak pertama dimulainya pasar keju di kota tersebut pada tahun 1539.

Pada atraksi wisata di Pasar Keju Alkmaar, para petani berkumpul di alun-alun Museum Keju Alkmaar mengangkut keju dengan gerobak kayu dan meletakkan keju yang berwarna kuning di pelataran alun-alun.

Kemudian keju dibawa oleh tim pengangkut keju (kaasdrager) yang dibagi menjadi empat tim pengangkut yang dibedakan oleh warna topi yaitu merah, kuning, biru dan hijau untuk ditimbang beratnya.

Setiap tim dipimpin oleh seorang “bapak keju”yang  mengawasi timnya. Para pengangkut mengenakan pakaian tradisional berwarna putih dan topi sesuai warna timnya, sedangkan bapak keju ditandai dengan tongkat hitam.

Setiap tim mengangkut kejunya ke ruang di sebelah museum yang disebut Weigh House dan ditimbang oleh weigh master. Setelah keju ditimbang, ditandu lagi dibawa keluar alun-alun untuk dibawa ke tempat para pembeli atau pemesan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com