SHIRAKAWA, KOMPAS.com - Rumah berarsitektur gassho-zukuri itu berdiri paling depan dengan segala kegagahannya di Shirakawa-go, Prefektur Gifu, Jepang. Rumah itu seolah menyambut tamu yang berkunjung ke desa yang sudah dinyatakan sebagai Warisan Dunia oleh Unesco pada Desember 1995.
Itulah Wada House, rumah tertua dan terbesar di Shirakawa-go. Wada House dibangun sekitar 300 tahun silam, ketika Jepang masih di era Edo (1603-1868).
Garis keluarga Wada dimulai sejak 1573 dan kepala keluarga setiap generasi keluarga itu berhak atas gelar "Yauemon" dan menjadi pemimpin desa tersebut sepanjang era Edo.
Ketika itu sejumlah rumah penjagaan di beberapa tempat strategis di desa itu. Fungsinya, selain sebagai kantor polisi juga sebagai tempat untuk mengumpulkan upeti. Di masa itu, keluarga Wada bertugas sebagai pejabat di Kantor Polisi Ushikubi pada akhir abad ke-18.
Di masa lalu, warga Shirakawa bekerja sebagai pembuat bubuk mesiu. Keluarga Wada menjadi kaya dari memproduksi dan menjual mesiu dari era Genroku (akhir abad ke-17) hingga masa Meiji. Dan pada era Meiji-lah, kepala keluarga Wada terpilih menjadi kepala desa pertama di desa itu.
Rumah sekaligus museum
Kini Wada House dipimpin oleh Masahito Wada, generasi ke-20 keluarga itu. Sebagian besar unsur rumah itu masih asli, termasuk pilar, beberapa tali, dan dinding papan. Sebagian besar dinding papan dan pilar Wada House berwarna hitam saking tuanya.
Wada House sangat luas, sehingga meskipun sebagian besar bagian rumah itu dijadikan museum, beberapa anggota keluarga Wada masih tinggal di situ. "Tujuh anggota keluarga saya tinggal di sini," kata Masahito Wada.
Di Wada House, wisatawan bisa melihat langsung bagian dalam sebuah rumah bertipe "gassho-zukuri" atau rumah beratap "tangan yang berdoa". Para pengunjung bisa naik hingga ke lantai 3 rumah itu.
Wada House terdiri dari tiga bangunan. Bangunan terbesar yang terletak di tengah, merupakan rumah utama. Bangunan gudang terletak di sisi kiri, sementara toilet berada di sebelah kanan. Kompleks rumah ini dikelilingi pohon dan dinding batu yang berfungsi untuk melindungi bangunan dari angin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.