Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Watter Cottage, Sensasi Bermalam di Atas Laut

Kompas.com - 02/06/2013, 13:11 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Jika Anda sedang berada di Manado dan ingin menikmati sebuah kesunyian berbalut keindahan alami panorama bahari, cobalah sempatkan diri ke Tumbak. Dijamin Anda akan tergoda untuk kembali lagi.

Tumbak merupakan sebuah desa di Kecamatan Pusomaen, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra). Desa ini dibangun oleh Suku Bajo. Warga Desa Tumbak mengantungkan hidupnya dari hasil laut. Hampir semua penduduk Desa Tumbak bermata pencaharian sebagai nelayan.

Aura desa nelayan sudah terasa di sepanjang perjalanan memasuki Desa Tumbak. Disamping kiri jalan terbentang pohon-pohan bakau, sementara di samping kanan memanjang Pantai Tumbak.

Tumbak dapat diakses dari Kota Manado, ibukota Provinsi Sulawesi Utara sekitar 2,5 jam dengan berkendara. Garis pantainya yang berbentuk teluk dan dilindungi beberapa pulau-pulau satelit menjadikan perairan Pantai Tumbak setenang air danau. Kejernihan air laut dengan warna birunya yang menggoda langsung menyambut. Begitu jernihnya air laut di Tumbak membuat hamparan coral yang indah terlihat dengan sangat jelas dari permukaan.

Jaraknya yang lumayan jauh dari Manado, membuat pelancong yang datang ke Tumbak harus menginap, agar bisa menikmati berbagai keindahan alamnya. Dua hari dua malam merupakan pilihan yang tepat untuk dapat mengeksplorasi keindahan yang ditawarkan Tumbak.

Desa Tumbak memang bukan desa wisata. Tumbak hanya desa nelayan biasa. Tetapi, Anda tak perlu khawatir soal penginapan. Di Tumbak terdapat sebuah penginapan yang berdiri di atas laut. Namanya Water Cottage. Anda pasti akan jatuh cinta dengan suasananya. Cottage berkamar dua dan terbuat dari papan tersebut dibangun pemiliknya diatas air. Ya, cottage itu berdiri di atas air dan jauh dari daratan. Perlu waktu sekitar 15 menit berperahu motor tempel untuk mencapai Water Cottage.

tumbaka;

Seorang pengunjung Water Cottage menghabiskan waktu dengan membaca di teras cottage ketika matahari terbenam./ Foto: Ronny Adolof Buol.

Yoan, pemilik cottage itu, membangun rumah pengiapan ini di tepi sebuah hutan mangrove yang menyembul di tengah-tengah teluk Tumbak. Dari atas cotage yang hanya bertarif Rp. 350.000 semalam ini anda bisa menyaksikan matahari terbenam dari arah laut. Tidak ada tempat yang terbaik untuk melihat sunset yang terbenam di samping kiri Gunung Api Soputan Minahasa Selatan, di tengahnya ada Gunung Klabat Minahasa Utara serta di samping kanan terlihat Gunung Dua Sodara, Bitung.

Jika ingin menikmati keindahan bawah laut, tamu cottage tidak perlu pergi jauh. Cukup turun di anak tangganya yang tergantung di atas permukaan air. Di area sekeliling cottage terhampar karang hidup dan dunia bawah air yang sangat indah.

Jangan lupa untuk melepas malam dengan memancing ikan dari teras cottage. Jika hasil tangkapan lumayan banyak, sempatkan waktu untuk bakar ikan di pasir putih pantai Bentenan yang terhampar memanjang. Yoan dengan senang hati akan mengantarkan tamunya mencapai pantai dan membuat api unggun di pantai yang sangat bersih tanpa penghuni tersebut.

Menjelang pagi, bangunlah lebih awal dan siapkan diri untuk menyeberangi teluk menuju Pulau Baling-Baling yang terletak sekitar 10 menit berperahu motor tempel. Dari pulau yang sangat eksotis ini kita bisa melihat matahari terbit dari permukaan laut di kejauhan.

tumbakb

View Desa Tumbak dilihat dari teras Water Cottage. Kejernihan dan birunya air laut di Tumbak begitu memesona. / Foto: Ronny Adolof Buol.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com