PAGI baru saja datang ketika kami bergegas untuk menjelajah tanah Flores dari Labuan Bajo. Jalan yang lengang membuat kami bisa memacu mobil lebih kencang.
Pengendara sering menyebut tanah Flores dengan seribu kelok. Julukan ini bukan asal sebut karena jalan mulai dari Labuan Bajo sampai Larantuka melalui jalur bukit dengan tanjakan dan turunan tajam serta berkelok.
Beberapa ratus meter selepas Labuan Bajo tak ada lagi jalan lurus menghampar. Kelokan demi kelokan membuat pengendara harus lebih waspada.
Kesabaran juga dibutuhkan karena selain mobil kecil beberapa truk besar juga melintas hingga memakan hampir sebagian besar badan jalan.
Untuk mendahului truk besar tak perlu tergesa-gesa karena sopir truk biasanya memberi jalan ketika ada jalur yang agak lurus dengan badan jalan yang lebar.
Meski banyak tantangan, perjalanan berkendara mobil terbayar dengan pemandangan elok tanah Flores. Tidak hanya bukit yang cantik, jalan lurus di antara pematang sawah di daerah Lembor menjadi pemandangan yang indah.
Selepas Ruteng dan Aimere menuju Ende, kita disuguhi pemandangan pantai selatan yang cantik. Jalan aspal terimpit antara bukit tinggi dan pemandangan laut lepas pantai selatan.
Larantuka menjadi tempat pemberhentian terakhir yang sempurna dengan pemandangan Laut Flores nan elok yang memisahkan Pulau Adonara dan Solor. (Gatot Widakdo)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.