BEIJING, KOMPAS.com - Alunan angklung sejak Jumat (7/6/2013) pagi hingga siang bergema di salah satu bagian tembok besar China, tepatnya di ruas tembok Juyongguan yang letaknya beberapa kilometer lebih dekat dari Beijing.
Sekitar 200 mahasiswa dan pelajar Indonesia di China, serta beberapa orang dari Saung Udjo memainkan sekitar lima lagu berbahasa Mandarin seperti Shanghai Tan, Yueliang Daibiao Wode Xin, dan Tian Mi Mi.
Sejumlah wisatawan yang sedang mengunjungi Tembok Besar China pun terpukau dengan permainan musik angklung tersebut. Satu per satu mereka pun ikut berbincang tentang alat musik bambu tradisional Jawa Barat itu, dengan salah satu anggota Saung Udjo.
Setelah memahami alat musik angklung, mereka pun ikut memainkan alat musik itu membawakan beberapa lagu, sebagian lagi mengabadikan momen itu dengan kamera atau video.
Daeng Udjo mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya lebih mengenalkan alat musik angklung kepada masyarakat China, dan internasional yang sedang berada di China.
Menurut Udjo, angklung merupakan alat musik sederhana yang dapat dimainkan secara massal. "Bahkan yang belum pernah memegang angklung pun, seketika bisa memainkannya sesuai petunjuk konduktor," tuturnya.
Udjo menambahkan angklung telah menjadi salah satu alat diplomasi sederhana. "Karena itu, kami ingin mengajak masyarakat China, dan masyarakat internasional di China untuk bermain bersama, saling mengenal dan memahami satu sama lain melalui angklung," katanya.
Budaya dan seni, dimana pun tidak dapat dilepaskan dari bagian diplomasi. "Melalui kebudayaan dan kesenian, kita dapat saling kenal dan memahami satu sama lain, meski berbeda latar belakang, asal negara dan lainnya," katanya.
Penampilan angklung di salah satu ruas di Tembok Besar merupakan bagian dari promosi konser kolosal angklung yang akan digelar pada akhir Juni 2013 di Beijing. Konser kolosal angklung itu merupakan bentuk pelestarian alat musik bambu khas Indonesia yang telah tercatat sebagai salah satu warisan budaya dunia yang diakui UNESCO.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.