Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba Antik di Jalan Surabaya

Kompas.com - 10/06/2013, 17:04 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

KOMPAS.com - Terselip diantara perumahan mewah di kawasan elit Jakarta, berjajar kios-kios yang disesaki beragam benda kuno. Banyak yang mengenal kawasan ini dengan Pasar Antik Jalan Surabaya sesuai dengan lokasinya yang berada di Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta Selatan.

Kios yang berjajar berupa blok-blok dengan masing-masing blok terdiri dari beberapa kios. Jangan heran jika Anda menemukan benda-benda aneh. Sebut saja gramaphone buatan Jerman, kompas, lampu kristal, galangan kapal, guci, telepon putar hingga replika barang ukuran mini seperti sepeda onthel.

Saat Anda berburu barang-barang di sini, mungkin Anda akan berpapasan dengan turis-turis asing. Ya memang, Jalan Surabaya merupakan salah satu tempat favorit wisatawan mancanegara berbelanja baik yang sedang singgah maupun yang memang bekerja dan mengadu nasib di ibukota. Meski memang belakangan jumlah turis asing tak sebanyak seperti saat awal pasar barang antik digelar di masa pemerintahan orde baru.

"Enggak seperti zaman dulu tahun 1980 sampai 1995 banyak turis asing. Pegawai asing yang kerja di sekitar sini banyak," ujar Ketua Pedagang Jalan Surabaya, Mumu Hidayat.

Mumu pun bercerita, mulanya di sini belum ada kios semacam ini. Hanya ada pedagang-pedagang yang membuka lapak barang-barang loakan bekas rumah tangga seperti perkakas dapur, radio bekas, gerabah, dan sebagainya.

Setelah itu, sekitar tahun 1975, para pedagang mulai membuat lapak mereka secara terbuka dari tiang besi dan terpal. Hingga pada tahun 1988 dibangun kios semi permanen hingga seperti saat ini. Awal mula para pedagang berkumpul hanya sekitar 50 pedagang, Sedangkan sekarang tercatat lebih dari 150 pedagang membuka kios di sepanjang jalan trotoar jalan Surabaya.

Sebagian besar barang yang dijual pedagang di sini adalah barang bekas dari toko ataupun pabrikan. Meski demikian soal kualitas tak kalah dengan yang masih baru. Untuk barang dari bahan perunggu misalnya, masih terlihat mengkilat di sebagian sisinya.

Mumu menuturkan, untuk memasarkan barang, tak serta merta ia memberikan kepada pelanggan seperti awal ia mendapatkan. Melainkan ia modifikasi terlebih dahulu dengan memulas agar layak jual dan terlihat seperti baru.

Selain pasar barang antik, Jalan Surabaya juga terkenal dengan pasar koper. Berbagai koper dan tas aneka bentuk, ukuran dan kegunaan tersedia di sini. Ada juga berbagai pilihan, mau produksi dalam negeri ataupun luar negeri. Urusan harga, semua pedagang yang ada di pasar ini tak menetapkan harga tetap. Pintar-pintarlah menawar untuk mendapatkan harga semiring mungkin.

Pasar Barang Antik Jalan Surabaya berada tak jauh dari Stasiun Cikini. Untuk mencapai ke sana bila Anda menggunakan transportasi umum, cukup banyak bus atau Metromini yang melalui Jalan Surabaya. Seperti Metromini 49 jurusan Pulogadung-Manggarai, Mikrolet 17 jurusan Manggarai - Pasar Senen, atau bus P213 jurusan Kampung Melayu - Grogol.

Pilihan lain bisa juga menggunakan moda TransJakarta dengan rute Pulogadung - Dukuh Atas lantas turun di halte Pasar Rumput. Dari situ bisa disambung menggunakan bajaj atau ojek dengan tarif sekitar 15.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com