Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Chiangmai nan Damai

Kompas.com - 13/06/2013, 11:19 WIB

AKHIR bulan lalu, dalam satu kesempatan saya sejenak mencicipi perjalanan singkat ke Chiangmai, Thailand. Kota terbesar kedua setelah Bangkok yang letaknya di Thailand bagian utara.

Chiangmai berjarak 600-700 kilometer dari Bangkok. Jika melalui perjalanan darat, Chiangmai bisa ditempuh lebih dari 8 jam perjalanan. Namun, jika dijangkau dengan pesawat terbang, hanya butuh satu jam untuk mencapai kota berjuluk ”Rose of Thailand” tersebut.

Tidak salah juga jika kota terbesar kedua di Thailand ini disebut sebagai ”Mawar Thailand”. Di beberapa sudut kota berpenduduk 1,6 juta jiwa itu banyak terdapat taman kota dengan berbagai bunga cantik sebagai penghias, termasuk mawar tentu saja.

Namun, mungkin sebutan ”Mawar Thailand” ini karena Chiangmai adalah kota nan cantik, damai, dan nyaman. Kita tidak akan mendapati mobil berseliweran tanpa arah, saling klakson, dan bersaing adu cepat. Pengendara roda empat bahkan dengan ramah memberikan ruang bagi pejalan kaki untuk melintas terlebih dahulu.

Waktu ternyaman adalah pada hari Minggu. Sebab, kota ini seakan tertidur pada hari libur tersebut. Aktivitas lalu lintas baru terasa meningkat saat tengah hari. Sangat cocok bagi pejalan kaki jika ingin menikmati seluruh pusat kota Chiangmai dengan leluasa.

Chiangmai adalah kota pejalan kaki. Hampir sebagian besar wisatawan di sana menikmati keindahan pusat kota dengan berjalan kaki. Jalan-jalan seperti Rachadamnoen Road, Thapae Road, dan Chang Klan Road adalah jalan-jalan utama untuk menikmati keramahan Chiangmai.

Jalur bagi pejalan kaki tidaklah besar, tidak lebih dari 2,5 meter. Namun, kondisinya sangat bersih dan terawat. Nyaris tidak ada tumpukan sampah yang mengganggu pemandangan. Jika tidak ingin berjalan kaki, wisatawan bisa naik tuk tuk, angkutan umum, atau menyewa motor dan mobil yang banyak terdapat di Chiangmai.

Bersih

Di kanan-kiri jalan, kios-kios suvenir, pakaian, makanan, dan pijat refleksi seakan menyapa wisatawan yang melintas. Bangunannya sangat terbuka, bersih, dan nyaman.

Ada beberapa lokasi yang bisa dikunjungi saat berada di Chiangmai. Selain menikmati kios aneka produk di kanan-kiri jalan, wisatawan bisa juga singgah menikmati keindahan dan keramahan kuil Buddha di Chiangmai. Chiangmai memang dikenal sebagai kota dengan ratusan kuil.

Kuil di tengah kota tua Chiangmai yang sempat saya singgahi adalah Wat Prasingh. Kuil di Singharat Road itu memang salah satu kuil yang sangat terbuka bagi wisatawan. Wisatawan bisa menikmati kemegahan dekorasi kuil, berdoa, atau menyaksikan para biksu menjalani ritual makan bersama dan berdoa. Di kuil yang dibangun pada 1345 tersebut terdapat patung Buddha besar yang menjadi daya tarik utama.

Kuil menarik lain yang patut disinggahi adalah Wat Doi Suthep. Kuil di lereng Pegunungan Doi Suthep itu merupakan salah satu kuil terindah dan paling ramai dikunjungi wisatawan. Karena letaknya di pegunungan, saat cuaca cerah orang bisa melihat kota Chiangmai dari ketinggian.

”Doi Suthep artinya semacam menara pengawas. Ini karena lokasinya yang bisa memantau seluruh kota Chiangmai,” ujar Singh (44), pemandu tur ke kuil itu.

Sekitar 45 menit berkendara, sampailah saya di Wat Doi Suthep. Untuk sampai ke kuil, kita harus mendaki 300-an anak tangga.

Lelah saat meniti anak tangga rasanya terbayar ketika melihat kemegahan kuil yang dibangun pada 1383 itu. Kuil itu cukup megah dan besar. Stupa warna kuning emas menjulang tinggi seakan mencoba mendekatkan umatnya kepada Sang Kuasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com