Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Kota Tua Jakarta Tak Hanya Fatahillah

Kompas.com - 24/06/2013, 10:46 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

KOMPAS.com - Dari sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda hingga saat ini, Kawasan Kota Tua Jakarta seperti memiliki "magnet" tersendiri. Bagaimana tidak, pada masa kolonial, wilayah ini merupakan pusat pemerintahan. Gedung Museum Sejarah Jakarta yang berdiri gagah yang merupakan simbol Kota Tua dahulu adalah Balai Kota.

Sedangkan di depan Balai Kota tersebut tadinya merupakan taman yang sangat asri. Jadi tak heran jika pada masa lampau wilayah ini menjadi salah satu pusat kegiatan masyarakat kota pada saat itu.

Lalu bagaimana dengan sekarang? Meski bukan lagi sebagai pusat pemerintahan, Kawasan Kota Tua tetap menjadi daya tarik. Ya, kini kawasan Kota Tua merupakan salah satu destinasi wisata di Jakarta yang pengelolaannya dipegang oleh Pemerintah Daerah.

Hampir setiap hari muda-mudi, anak-anak bahkan dewasa menyambangi kawasan ini. Selain karena bentuk-bentuk bangunan Belanda yang masih mencolok merupakan daya tarik tersendiri, di sekitar kawasan ini pun juga sangat cocok untuk dijadikan tempat bersantai ataupun berkumpul dengan teman dan kerabat.

Bentuk gedung Museum Sejarah Jakarta dan beberapa ornamen yang ada di depan gedung seperti meriam dan tempat keran air, menjadi obyek tersendiri yang menarik perhatian pengunjung. Di tempat-tempat itu sering dijadikan sebagai lokasi berfoto.

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Pelajar melihat pameran wayang yang digelar bersamaan dengan festival Dalang Bocah 2011 di Museum Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (19/7/2011). Festival yang berlangsung hingga 23 Juli ini selain diisi pentas dalang cilik juga pelatihan pembuatan wayang untuk anak-anak.

Mungkin sebagian orang hanya mengetahui Kawasan Kota Tua hanyalah Museum Sejarah Jakarta dan sekitarnya. Padahal bukan hanya itu. Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua, Gathut Dwi Hastoro menjelaskan, kawasan Kota Tua terhampar mulai dari wilayah pesisir di Pelabuhan Sunda Kelapa hingga menjalar ke pusat perekonomian yakni kawasan Glodok. Sedangkan Museum Sejarah Jakarta dan Taman Fatahillah adalah inti dari Kawasan Kota Tua.

"Kalau ditanya Kota Tua dimana sih intinya? Di Taman Fatahillah. Kawasan ini dibilang epicentrum, zona inti. Karena ada tamannya, ada Balai Kotanya," ujar Gathut.

Gathut pun menyayangkan, banyak orang menyebut museum dengan nama Museum Fatahillah. Padahal Fatahillah merupakan nama taman yang berada di depan museum serta nama jalan yang menjadi lokasi museum, yaitu di Jalan Taman Fatahillah no 1.

Bisa dibilang Museum Sejarah Jakarta diapit oleh museum-museum yang ada di kawasan Kota Tua yang sangat sayang bila tak dikunjungi. Di sisi kirinya, ada Museum Wayang yang dulunya merupakan gereja. Sedangkan di sisi kanan ada Museum Keramik dan Seni Rupa, serta di depan gedung museum ada Gedung Kantor Pos Indonesia.

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Pengunjung melihat benda-benda kearjinan dan keramik kuno koleksi Museum Seni Rupa dan Keramik di kawsan Kota Tua, Jakarta, Minggu (27/3/2011).

Tak hanya sampai disitu, bila Anda mau berjalan sedikit, terpisah sekitar satu blok dari Museum Sejarah Jakarta juga ada museum perbankan yaitu Museum Bank Indonesia dan Museum Bank Mandiri yang terletak berdampingan.

Berada tak jauh dari Museum Bank Indonesia tepatnya di Jalan Melak Nomor 7-9, Roa Malaka, juga terselip sebuah mini galeri yang baru-baru ini diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yaitu Galeri Melaka. Mendekati pesisir juga masih ada bangunan bersejarah Museum Bahari dan Menara Syahbandar.

Bangunan-bangunan tersebut bukanlah ada tanpa alasan. Tetapi mereka ada dengan menyimpan kisah-kisah bersejarah yang membalut setiap koleksinya. Bukan hanya itu, di wilayah Kota Tua juga masih menyimpan bangunan-bangunan bersejarah yang mengantre untuk disusuri jejak sejarahnya.

Kawasan Kota Tua bisa jadi merupakan salah satu wilayah strategis di Jakarta yang bisa dicapai oleh kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Untuk kendaraan umum bisa digunakan moda transportasi bus TransJakarta koridor 1 rute Blok M - Kota. Sedangkan angkutan kecil yang melewati wilayah tersebut yaitu Mikrolet M12 jurusan Pasar Senen-Kota, M08 jurusan Tanah Abang-Kota, M15 jurusan Tanjung Priok-Kota, dan Patas AC 79 jurusan Kampung Rambutan-Kota. Selain bus ada juga transportasi KRL Jabodetabek yang melayani rute Bogor-Jakarta Kota.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Elang Bondol (Haliastur Indus) koleksi Museum Burung Taman Mini Indonesia Indah, dipertontonkan dalam acara 'Festival Museum Day' di Kawasan Taman Fatahillah, Jakarta Barat, Rabu (18/5/2011).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com