Madu hutan tersebut berasal dari sarang lebah yang menetap di kayu besi. Warna cokelatnya sangat pekat dan cenderung keemasan. Aroma manis menyeruak jika penutup wadah dari botol dibuka.
Ada juga madu dari kayu bola atau kayu biti. Uniknya, warnanya lebih tua seperti oli. Jadi apa khasiatnya? Penduduk setempat menuturkan madu hutan ini sangat baik dikonsumsi untuk menjaga stamina, obat flu, dan menjaga pencernaan.
Jika dalam perjalanan jauh, campur saja madu hutan dengan air di botol mineral. Lalu minum secara rutin untuk menjaga stamina. Beberapa orang yang mengonsumsinya mengaku jarang terkena flu sejak rutin minum madu hutan. Selain itu, jika merasa tak enak badan atau lemas, ia cukup mengonsumsi madu hutan dan stamina pun kembali fit.
Untuk mengetahui keasliannya, cukup masukan madu ke dalam kulas. Jika mengendap atau membeku, berarti bukan madu asli, melainkan sudah dicampur air.
Harga madu hutan yang asli tergolong mahal. Botol kecil ukuran 350 ml, diberi harga Rp 50.000. Sedangkan ukuran sedang yaitu 650 ml, harganya Rp 80.000. Pedagang madu hutan di Buton biasa menjajakan dagangannya di pinggir jalan, di depan rumah mereka.
Salah satu tempat mudah untuk membeli madu hutan khas Buton adalah di Desa Watabo, Kecamatan Kampung Tori. Tempat berjualan hanyalah gubuk kecil dari bambu yang sangat sederhana. Siapa sangka dari kesederhanaan tempat jualan, produk yang ditawarkan memiliki khasiat istimewa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.