Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amadea Melestarikan Lukisan Klasik Gaya Kamasan

Kompas.com - 08/07/2013, 19:21 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Bali sangat kaya akan warisan seni yang di antaranya berupa beragam gaya lukisan yang menampilkan budaya Hindu serta tradisi yang masih hidup di Pulau Surga ini.

Lukisan gaya Kamasan adalah lukisan wayang klasik yang hanya ada di Kabupaten Klungkung, Bali. Gaya ini berkembang pada ke-16 di masa keemasan Kerajaan Gelgel di mana seniman lukis saat itu mengabdi pada raja-raja di istana kerajaan. Di Bali pada masa itu lukisan adalah satu-satunya media yang merepresentasikan gambar yang subyeknya banyak dipengaruhi oleh kisah-kisah epik Ramayana dan Mahabarata.

Lukisan gaya Kamasan klasik ini seperti buku gambar yang harus dibaca dengan cermat di mana tidak ada bagian kanvas yang dibiarkan kosong. Lukisan Kamasan biasanya menceritakan tentang mitos para dewa, setan, burung, pohon dan binatang. Seringkali lukisan unik ini bisa beberapa meter panjangnya dan perjalanan waktu dalam cerita digambarkan melalui pelukisan tokoh-tokoh pada plot cerita yang berbeda-beda.

Sayangnya, lukisan gaya Kamasan Bali ini berada diambang kepunahan karena generasi muda saat ini lebih memilih untuk menyalurkan bakat mereka pada seni dengan gaya lebih modern dan lebih mendatangkan hasil finansial.

Khawatir dengan hilangnya budaya ini, Amadea Resort & Villas di Jalan Kayu Aya (sebelumnya Jalan Laksmana) tepat di jantung kawasan 'Eat Street' atau sekitar 10 menit berjalan kaki dari pantai Seminyak, berinisiatif membantu melestarikan kesenian lokal yang sangat unik ini. Di bawah bendera Amadea Cares, yang merupakan program CSR perusahaan, Amadea mengadakan Pameran Lukisan Klasik Gaya Kamasan dari tanggal 5 Juli sampai dengan 18 Juli 2013.

Menurut Executive Secretary Amadea Resort & Villas, Putu Wiryaningsih dalam siaran persnya kepada Kompas.com, Senin (8/7/2013), pameran ini memajang karya-karya dari seorang seniman muda berumur 17 tahun yakni I Putu Eka Hendra Jaya, di Lobby Lounge jam 09.00-21.00 setiap hari.

Begitu rumitnya gaya Kamasan ini sehingga Putu Eka membutuhkan beberapa minggu hanya untuk membuat satu bagian. Akibatnya, hanya ada 20 karya yang dapat dipamerkan.

Putu Eka berasal dari keluarga seniman dan ia mulai melukis pada usia dini. Dia saat ini adalah pelajar SMA dan telah memenangkan berbagai penghargaan untuk keahliannya.

Putu Wiryaningsih menambahkan, Amadea Cares menghargai semua tamu dan pengunjung yang telah datang ke pameran dan bersama-sama menumbuhkan minat baru terhadap bentuk seni lukis Bali yang klasik ini. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com