Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Onsen" Samurai di Kaki Fuji

Kompas.com - 11/07/2013, 09:41 WIB
DINGIN pegunungan adalah waktu sempurna meneguk sesuatu yang menghangatkan tubuh. Namun, kami memilih berendam air panas dalam sensasi anggur, kopi, hingga teh hijau. Begitulah ”onsen” di Yunessun Spa, di kawasan wisata Hakone di kaki Gunung Fuji.

"Onsen", dalam bahasa Jepang berarti berendam air panas alami. Secara tradisional, berendam seluruh tubuh tanpa mengenakan pakaian. Namun, akhir Mei lalu, kami –rombongan wartawan dari Indonesia atas undangan Toyota–menikmati sensasi onsen, dengan pakaian renang. ”Kalau pemandian air panas saja, biasa di Indonesia. Ini beda,” kata Asep, teman asli Cianjur, Jawa Barat.

Di Yunessun, berendam air panas bersanding kolam renang, kafetaria, spa, dan toko suvenir. Berendam jadi sensasi yang digarap serius. Ada kolam Dr Fish, kolam dengan ikan-ikan kecil berebut memangsa kulit-kulit mati kaki seperti tren di Jakarta beberapa waktu lalu.

Di kluster onsen itu, ceruk-ceruk kolam pada kontur perbukitan dengan pohon marbel dan sakura liar menampung air panas aneka sensasi; anggur, kopi, teh hijau, marinerose, arang (charcoal), dan lain-lain. Warna air disesuaikan. Dan, yang menonjol adalah anggur (wine) dengan ungu menyolok, berikut botol wine ukuran jumbo yang dipajang miring dengan mulut botol sebagai pancuran. Kolam teh hijau berwarna hijau terang tak kalah ”wah”.

Sensasi hingga indera penciuman. Aroma khas anggur yang wangi-wangi lembut meruak. Suhu air 40 derajat celsius membuat tubuh seperti tertusuk ribuan jarum. Apa khasiatnya, sepertinya tak terlalu penting lagi.

Sejarah panjang

Onsen dikenal sejak era Kamakura dan Sengoku (abad 12 dan 17 Masehi). Berendam air panas alami dengan kandungan mineral menyembuhkan luka-luka para samurai seusai bertempur. Demi keamanan, onsen dilakukan di lokasi terpencil.

Pada era Edo (abad 17-19), onsen mulai dilakukan publik. Dan, pada era restorasi Meiji awal abad 20, onsen kian tak terbendung. Belakangan, jadi komoditas wisata dengan berbagai tujuan, tak hanya terapi kesehatan.

Onsen jadi sarana sosialisasi, menikmati pegunungan, hingga senang-senang, seperti kami lakukan pada akhir Mei lalu itu. Pebisnis wisata mereguk untung dari onsen.

Di Yunessun misalnya, kolam warna-warni di luar ruangan itu bisa menampung sepuluh orang lebih. Berendam, beratap tajuk-tajuk marbel dan sakura liar, kepenatan tubuh pun lepas.

Tak jauh dari kolam anggur, ada kolam teh hijau lengkap dengan poci jumbo keluar dari dinding. Di bangunan tertutup berjendela kaca, di sanalah kolam rasa arang (charcoal).

Lintas umur

Bulan Mei bukan musim liburan di Jepang. Bagi Anda yang tak nyaman dengan keriuhan dan keramaian, ini saat berendam air panas di alam terbuka. Meski tak ramai, tak berarti lengang.

Ketika itu, anak-anak, remaja, muda-mudi, hingga orang tua menikmati sensasi onsen. Bahkan, bayi kurang dari satu tahun dibawa serta. ”Kalau hari libur sekolah, tempat ini penuh,” kata Zul Ibrahim, warga Singapura yang turut memandu tur kami.

KOMPAS/GESIT ARIYANTO Kolam kopi
Ada pula pasangan muda-mudi berendam atau bergandeng tangan berjalan kaki menyusuri parit khusus. Pada bagian atas, kuil kecil dengan kertas-kertas doa terikat di tali-tali melintang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Wisata di Singkawang, Kalimantan Barat, Ada yang Gratis

5 Wisata di Singkawang, Kalimantan Barat, Ada yang Gratis

Jalan Jalan
Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Travel Update
3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com