Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Ramadhan, Pemesanan Kamar di Santika Stabil

Kompas.com - 17/07/2013, 09:25 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat hunian kamar di Hotel Santika pada awal Bulan Ramadhan tahun ini terbilang stabil dibanding bulan sebelumnya bahkan meningkat dibandingkan Ramadhan tahun lalu. Hal tersebut diungkapkan oleh Assistant Director of Sales Hotel Santika Premiere Jakarta, Hendras Natanegara, saat ditemui di Hotel Santika Premiere Jakarta, Slipi, Jakarta, Jumat (12/7/2013).

"Pemesanan kamar sampai saat ini bisa dibilang stabil. Jika di-compare dengan tahun yang lalu, meningkat. Tidak hanya kamar tapi juga keperluan meeting. Kalau dulu awal puasa istirahat dulu sekarang awal puasa tetap saja wajar," tutur Hendras.

Memang, lanjut Hendras, tingkat hunian di hotel saat Ramadhan tidak terlalu maksimal dibandingkan bulan-bulan biasanya. Kira-kira hal demikian akan terjadi hingga beberapa hari setelah Idul Fitri. "Range-nya sampai Lebaran +7 setelah itu biasanya normal kembali karena bisnis," katanya.

Tak hanya tingkat hunian, Hendras menuturkan, Ramadhan juga menggeser jam-jam sibuk kegiatan tamu saat berada di hotel. "Kalau untuk bisnis dari kantor dan untuk meeting biasanya mereka tidak sampai malam. Jam 4 atau paling sampai maghrib selesai kecuali yang menginap," katanya.

Promo Ramadhan

Selama Bulan Ramadhan, Hotel Santika Premiere Jakarta pun memberikan penawaran khusus bagi tamu. Seperti menyediakan takjil corner untuk para tamu yang menghadirkan kudapan berbuka seperti kolak, kurma dan kue-kue ringan. Serta harga khusus menginap di kamar tipe deluxe Rp 750.000 nett.

"Untuk menginap kita punya kamar tipe deluxe. Itu sudah plus makan, tamu bisa pilih mau makan pagi atau sahur," katanya.

Manager F&B Hotel Santika Premiere Jakarta, Aditya A. Wirakusuma mengatakan, setiap bulannya restoran hotel memiliki menu khusus berbeda-beda bagi para tamu baik makanan maupun minuman. "Bulan ini bertepatan dengan Ramadhan, kita ada salah satunya lontong opor. Minumannya ada bir jawa atau wedang jawa campurannya ada kayu secang, jahe," kata Aditya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com