Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/07/2013, 18:03 WIB
DI Dusun Ndao, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, perempuan tidak hanya dimuliakan karena kecantikannya, tetapi juga karena keterampilan menenun kain ikat. Itulah yang ditunjukkan Fransina Pandu dan perempuan lainnya di kabupaten paling selatan Indonesia.

Sambil duduk di balai-balai depan rumahnya, wanita berusia 67 tahun itu begitu cekatan mengurai benang tenun. Ia hanya ditemani Eni Fia (35), putrinya, yang ikut membantunya menggantungkan kain tenun ikat produksinya.

Selain Fransina dan Eni, di depan teras duduk sejumlah perempuan Ndao lainnya. Mereka siap menenun sambil menanti rekan-rekannya pulang dari ibadah di Dusun Ndao, baru-baru ini. Sejumlah peralatan menenun tampak siap digunakan.

Adapun di teras rumah panjang yang terbuat dari bambu dan kayu itu, sejumlah kain tenun ikat beragam bentuk, seperti selimut, baju kemeja pria dan wanita, selendang, taplak meja, dompet, serta tas, dipamerkan dengan aneka warna dan motif.

Di rumah petak berjajar yang ditempati 35 keluarga Dusun Ndao, termasuk Fransina dan Eni, itulah salah satu ”pusat” kerajinan kain tenun ikat Dusun Ndao, Kecamatan Lobalain. Kegiatan tenun-menenun sudah dilakukan sejak nenek moyang mereka.

Sarang laba-laba

Menurut Fransina, tradisi menenun di Dusun Ndao berawal dari sarang laba-laba. Konon, seorang perempuan Ndao menyaksikan seekor laba-laba besar yang membuat jaring-jaring yang rapi dengan lendirnya yang seperti lem. Awalnya, jaring-jaring dari lendir itu berlubang besar. Namun, lama-kelamaan semakin kecil dan akhirnya membentuk lembaran kain.

Pengetahuan itu hanya dipraktikkan pada daun lontar, tetapi kemudian dialihkan pada benang yang dihasilkan dari kapas. Meskipun kawasan ini dikenal tandus, cocok untuk ditanami tanaman kapas, jagung, dan kacang-kacangan.

Selain petani, mata pencarian mayoritas warga adalah nelayan. Sementara hampir seluruh kaum wanitanya adalah penenun. ”Semua perempuan Ndao menjadi berarti apabila terampil menenun dalam berbagai motif, gaya, jenis, dan sesuai selera konsumen. Menenun menjadi satu kewajiban mulia bagi perempuan. Filosofi menenun selalu dihayati semua kaum perempuan di sini,” tutur Fransina.

Bahkan, setiap anak perempuan wajib menenun sejak masih kanak-kanak atau berusia 5 tahun. ”Kesempurnaan seorang perempuan Ndao terletak pada keterampilannya menenun,” lanjut janda dua anak itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

MotoGP Mandalika 2023, Garuda Indonesia Grup Tambah 6.200 Kursi ke Lombok

MotoGP Mandalika 2023, Garuda Indonesia Grup Tambah 6.200 Kursi ke Lombok

Travel Update
5 Aktivitas Wisata di Maharani Zoo dan Goa Lamongan

5 Aktivitas Wisata di Maharani Zoo dan Goa Lamongan

Jalan Jalan
Belajar Membatik di Rumah Batik Palbatu, Cek Sesi dan Tarifnya

Belajar Membatik di Rumah Batik Palbatu, Cek Sesi dan Tarifnya

Jalan Jalan
Kaldera Toba Dapat Kartu Kuning UNESCO, Menparekraf: Belum Ada Kerugian

Kaldera Toba Dapat Kartu Kuning UNESCO, Menparekraf: Belum Ada Kerugian

Travel Update
Mainan Pop Mart Kini Punya Taman Hiburan di China

Mainan Pop Mart Kini Punya Taman Hiburan di China

Travel Update
Sebelum Bali, 40 Negara Ini Sudah Terapkan Pajak Turis 

Sebelum Bali, 40 Negara Ini Sudah Terapkan Pajak Turis 

Jalan Jalan
Tak Seperti Thailand, Indonesia Tidak Ikut Rebutan Turis China dengan Bebas Visa

Tak Seperti Thailand, Indonesia Tidak Ikut Rebutan Turis China dengan Bebas Visa

Travel Update
Pelaku UMKM Dilatih Bangun Tren Baru untuk Wisatawan di Labuan Bajo

Pelaku UMKM Dilatih Bangun Tren Baru untuk Wisatawan di Labuan Bajo

Travel Update
Maharani Zoo dan Goa Lamongan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Maharani Zoo dan Goa Lamongan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Makna Batik Parang Udan yang Dipakai Jokowi, Simbol Kepemimpinan

Makna Batik Parang Udan yang Dipakai Jokowi, Simbol Kepemimpinan

Travel Update
Harga Tiket Pesawat di NTT Meroket, Kupang-Ruteng Capai Rp 1,9 Juta

Harga Tiket Pesawat di NTT Meroket, Kupang-Ruteng Capai Rp 1,9 Juta

Travel Update
Harga Wahana Wisata di Pantai Senggigi Lombok

Harga Wahana Wisata di Pantai Senggigi Lombok

Travel Update
Festival Golo Curu di Ruteng NTT, Sajikan Keindahan dan Keunikan Budaya Manggarai

Festival Golo Curu di Ruteng NTT, Sajikan Keindahan dan Keunikan Budaya Manggarai

Travel Update
Selain Bali, 4 Kota di Dunia Ini Juga Akan Terapkan Pajak Turis

Selain Bali, 4 Kota di Dunia Ini Juga Akan Terapkan Pajak Turis

Travel Update
Lokasi Monumen Soerjo, Tepat di Samping Jalan Utama Solo-Ngawi

Lokasi Monumen Soerjo, Tepat di Samping Jalan Utama Solo-Ngawi

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com