Sambil duduk di balai-balai depan rumahnya, wanita berusia 67 tahun itu begitu cekatan mengurai benang tenun. Ia hanya ditemani Eni Fia (35), putrinya, yang ikut membantunya menggantungkan kain tenun ikat produksinya.
Selain Fransina dan Eni, di depan teras duduk sejumlah perempuan Ndao lainnya. Mereka siap menenun sambil menanti rekan-rekannya pulang dari ibadah di Dusun Ndao, baru-baru ini. Sejumlah peralatan menenun tampak siap digunakan.
Adapun di teras rumah panjang yang terbuat dari bambu dan kayu itu, sejumlah kain tenun ikat beragam bentuk, seperti selimut, baju kemeja pria dan wanita, selendang, taplak meja, dompet, serta tas, dipamerkan dengan aneka warna dan motif.
Di rumah petak berjajar yang ditempati 35 keluarga Dusun Ndao, termasuk Fransina dan Eni, itulah salah satu ”pusat” kerajinan kain tenun ikat Dusun Ndao, Kecamatan Lobalain. Kegiatan tenun-menenun sudah dilakukan sejak nenek moyang mereka.
Sarang laba-laba
Menurut Fransina, tradisi menenun di Dusun Ndao berawal dari sarang laba-laba. Konon, seorang perempuan Ndao menyaksikan seekor laba-laba besar yang membuat jaring-jaring yang rapi dengan lendirnya yang seperti lem. Awalnya, jaring-jaring dari lendir itu berlubang besar. Namun, lama-kelamaan semakin kecil dan akhirnya membentuk lembaran kain.
Pengetahuan itu hanya dipraktikkan pada daun lontar, tetapi kemudian dialihkan pada benang yang dihasilkan dari kapas. Meskipun kawasan ini dikenal tandus, cocok untuk ditanami tanaman kapas, jagung, dan kacang-kacangan.
Selain petani, mata pencarian mayoritas warga adalah nelayan. Sementara hampir seluruh kaum wanitanya adalah penenun. ”Semua perempuan Ndao menjadi berarti apabila terampil menenun dalam berbagai motif, gaya, jenis, dan sesuai selera konsumen. Menenun menjadi satu kewajiban mulia bagi perempuan. Filosofi menenun selalu dihayati semua kaum perempuan di sini,” tutur Fransina.
Bahkan, setiap anak perempuan wajib menenun sejak masih kanak-kanak atau berusia 5 tahun. ”Kesempurnaan seorang perempuan Ndao terletak pada keterampilannya menenun,” lanjut janda dua anak itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.