Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segarnya Olahan Salmon

Kompas.com - 23/07/2013, 07:18 WIB

Ikan salmon dari kawasan Norwegia memiliki daging yang segar, manis, dan rasa lemak yang tebal. Pengolahannya cocok digoreng matang atau dipanggang. Berbeda dengan salmon Tasmania yang terasa garing, kenyal, dan tetap segar. Rasa pada ikan ini akan lebih kuat jika diolah menjadi sashimi.

”Keduanya memiliki kekuatan yang berbeda. Namun, saya perhatikan kalau orang Korea dan Jepang lebih suka salmon Tasmania, sedangkan orang Indonesia lebih suka salmon Norwegia,” kata Izumi.

Jika bisa mengolah salmon dengan benar, kita akan memperoleh rasa istimewa. Namun, salah olah tidak hanya akan mengurangi citarasanya, tetapi juga menurunkan kadar gizi yang terkandung di dalamnya.

Ahli gizi Rita Ramayulis mengatakan, untuk mengasup kadar gizi maksimal dari salmon adalah dengan memakannya mentah-mentah. Boleh-boleh saja kita merebus atau menggoreng salmon, tetapi jangan lebih dari 15 menit karena dapat mengurangi kadar omega 3 hingga hampir 15 persen dan kadar asam lemak jenuh hingga 31 persen. ”Mengolahnya yang paling aman adalah cukup dengan menumis,” tuturnya.

Rita menjelaskan, Omega 3 pada salmon merupakan asam lemak esensial yang mengandung DHA, membantu pembentukan sistem saraf. Ibu hamil sangat disarankan mengonsumsi salmon karena 70 persen kecerdasan otak anak dibangun saat dalam kandungan. Salmon juga mengandung asam linoleat dan inolenat yang mengatur hormon stres.

”Mengonsumsi dua porsi salmon dalam sepekan dapat mempertahankan antioksidan dalam tubuh sekaligus menurunkan risiko stres pascahamil,” katanya.

Tentang kadar merkuri dalam tubuh salmon, Rita menjelaskan bahwa semua jenis ikan laut mengandung merkuri. Hanya saja, kandungan merkuri pada salmon sangat rendah karena diambil dari perairan dingin dalam yang jernih dan melalui proses pengolahan yang ketat.
(Irma Tambunan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com