Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PHRI Bali Sayangkan Pernyataan Pastika

Kompas.com - 30/07/2013, 20:46 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyayangkan pernyataan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang membantah bahwa Pulau Dewata kelebihan kamar hotel.

"Kalau membicarakan tingkat hunian harus hati-hati. Yang tahu datanya itu kami, kunjungan wisatawan selama ini rata-rata hanya bisa mengisi 62 persen tingkat hunian," kata Wakil Ketua PHRI Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya di Denpasar, Selasa (30/7/2013).

Menurut Suryawijaya, kalau yang dilihat itu satu atau dua hotel, memang bisa saja penuh, tetapi jumlah kamar hotel di Bali saat ini sudah lebih dari 80 ribu dan tahun ini target kunjungan wisatawan asing ke Pulau Dewata 3,1 juta jiwa.

"Kami merasa tidak nyaman kalau dikatakan hotel di Bali penuh terus. Pada saat ada kegiatan internasional, memang hotel bisa penuh, namun acara internasional paling lama hanya seminggu, sedangkan satu tahun ada 365 hari," ujar Suryawijaya yang juga Ketua PHRI Kabupaten Badung itu.

Ia menambahkan sesungguhnya yang terjadi di Bali itu justru kelebihan suplai kamar sehingga dampaknya tingkat hunian masih rendah dan ujung-ujungnya terjadi perang harga. Untuk menarik wisatawan, manajemen hotel tidak sedikit yang menjual kamar dengan harga sangat murah.

"Rata-rata kenaikan tingkat kedatangan wisatawan hanya sembilan persen, sedangkan jumlah kamar bertambah 20 persen per tahun. Jadi tidak seimbang dan akhirnya terjadi perang harga," katanya.

Akibatnya dengan tingkat hunian rata-rata 62 persen itu, sulit bagi pengusaha hotel untuk mendapatkan keuntungan. Keadaan makin diperparah dengan kenaikan tarif dasar listrik, bahan bakar minyak, kenaikan upah karyawan, hingga harga bahan pangan.

"Apalagi lama tinggal wisatawan asing di Bali juga semakin pendek hanya 5,5 hari dan rata-rata belanja 100 dollar AS per hari. Mari pemerintah berpikir positif dan jangan membuat bingung masyarakat dengan penyampaian data yang berbeda," ujarnya.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Wisatawan menikmati sore di Pantai Kuta, Bali, Sabtu (22/6/2013). Keindahan wisata pantai di sejumlah kawasan di Bali seperti Kuta, Seminyak, Jimbaran, Nusa Dua dan Tanjung Benoa masih menjadi daya tarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Pihaknya mengharapkan pemerintah mau bersinergi dengan PHRI untuk ikut memajukan dan mempromosikan pariwisata Bali supaya lebih maju dan kunjungan wisatawan meningkat.

"Silakan kalau pemerintah mau meloloskan reklamasi Teluk Benoa, Badung, kami tidak ada urusan untuk itu. Namun, jangan menyatakan data kami salah. Kalau mau tambah akomodasi wisata itu silakan saja karena merupakan domainnya pemerintah," katanya.

Di sisi lain, Suryawijaya mengemukakan pasar wisatawan Australia yang selama ini mendominasi kunjungan ke Bali juga telah beralih ke Eropa dan Amerika, sementara di Bali belum ada penambahan segmentasi pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com