Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Hobi Jalan, Miliaran Rupiah di Tangan

Kompas.com - 12/08/2013, 17:07 WIB
SIAPA bilang bisnis dan hobi tak bisa berjalan berbarengan? Beberapa orang telah membuktikan keduanya bisa berjalan seirama, bahkan saling mendukung. Tengok saja yang dilakoni Suluh Pratitasari, pebisnis di Yogyakarta. Ia mampu menjadikan hobi traveling menjadi sebuah bisnis yang menggiurkan.

Di bawah bendera usaha Matatours, perempuan yang akrab disapa Tita ini mampu meraup omzet hingga miliaran rupiah dalam setahun.

Sejatinya, ide bisnis itu berawal dari hobi jalan-jalan yang sudah dilakoni Tita sejak kecil. Ia pernah bergabung dalam organsisasi Pramuka. Dari situ, jiwa petualangnya muncul, dan semakin getol bertualang hingga duduk di bangku kuliah. Apalagi, ia mengambil jurusan Antropologi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, yang mengharuskan ia mengunjungi banyak tempat, terutama di daerah pedalaman.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Tubing menyusuri Sungai Mekong di Laos, salah satu wisata petualangan favorit para pecinta alam.
Selepas kuliah, Tita semakin rajin berjalan-jalan khususnya dengan gaya backpacking. Ia pun mulai tertarik membuka usaha yang tak terlepas dari hobinya itu.

Pada 2001, ia merintis usaha media promotion dengan membuat corporate newsletter. “Berkat usaha itu, saya bisa keliling Indonesia karena harus mewawancarai konsumen di pelosok Indonesia,” kisah perempuan kelahiran Yogyakarta, 42 tahun silam ini.

Lantas, pengalaman jalan-jalan itu ia dituangkan pula dalam blog pribadinya. Nama Tita sebagai solo traveller pun lantas naik daun karena ia menerbitkan buku berjudul “Tales from the Road” pada 2009 dan “Eurotrip Safe & Fun” pada 2010. Kedua buku yang berisi kumpulan cerita perjalanan Tita itu menginspirasi banyak orang.

KOMPAS/WINDORO ADI Tian Zi Fang, kawasan kumuh di Shanghai, China, yang kini menjadi tempat wisata menarik.
Ia pun kebanjiran permintaan untuk mengorganisir perjalanan, khususnya ke Eropa. “Awalnya saya tolak, tapi saking banyaknya, saya luluh dan mulai organisir trip pertama ke Eropa tahun lalu,” kenangnya. Inilah awal berdirinya Matatours.

Tita menekankan konsep backpacking yang diusung Matatours bukanlah bepergian dengan biaya murah. Ia memaknai backpacking sebagai kegiatan mengeksplorasi suatu tempat semaksimal mungkin. Makanya, ia menolak jika disebut sebagai agen perjalanan, melainkan tour organizer.

Selama ini, Tita yang menentukan destinasi perjalanan. Sekitar enam bulan sebelum melakukan perjalanan, ia akan mengumumkan destinasi dan syarat untuk peserta melalui jejaring sosial facebook. Tiga bulan kemudian, ia menutup pendaftaran dan mulai memberikan konsultasi pada para peserta.

“Setiap destinasi yang saya tentukan adalah tempat-tempat yang saya kenal betul, sehingga saya bisa mengajari peserta tur bagaimana menjelajahi tempat yang baru bagi mereka,” tuturnya.

Dok. Kompas TV Sebuah pulau kecil dengan lubang di tengahnya bisa dijumpai sebelum masuk ke kawasan Kepulauan Wayag, Raja Ampat.
Tahun lalu, Matatours mengadakan belasan perjalanan, 10 di antaranya trip ke Eropa. Sisanya ke tempat-tempat di Asia, termasuk Bali, Kalimantan, dan Sumatera Utara. Ia mematok biaya Rp 1,5 juta hingga Rp 35 juta untuk berbagai trip tersebut.

Tak heran, sepanjang 2012, Matatours memeraup omzet Rp 1 miliar. Ia optimistis, bisa meraup omzet lebih besar tahun ini. Pasalnya, hingga semester 1 2013 saja ia sudah mengantongi omzet Rp 1 miliar.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Ribuan orang menyaksiakan adu kerbau yang digelar di Desa Tiromanda, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Rabu (26/12/2012). Adu kerbau merupakan salah satu bentuk kebudayaan Toraja yang masih dipertahankan masyarakat. Selain sebagai hiburan, adu kerbau ini juga digunakan sebagai ajang taruhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com