Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/08/2013, 20:01 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

KOMPAS.com — Pulau Jawa memang identik dengan kesenian wayang. Bisa dibilang setiap daerah memiliki sajian kesenian wayang tersendiri. Baik yang dimainkan dengan boneka maupun diperankan oleh manusia.

Tak terkecuali Kabupaten Malang, Jawa Timur yang juga memiliki kesenian wayang khas. Wayang Topeng Malang telah ada sejak zaman kerajaan. Menurut Saini, salah seorang seniman wayang topeng Malang, pada masa lalu pertunjukan wayang topeng hanya bisa ditonton oleh orang-orang tertentu saja.

Ia mengatakan kesenian tersebut dinamakan wayang karena ada dalang sebagai pemimpin pertunjukan. Sedangkan penari yang mengenakan topeng mengikuti alur cerita sang dalang dengan diiringi musik.

Saini adalah anggota Sanggar Asmara Bangun yang ada di Dusun Kedung Monggo, Desa Karang Pandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Ia bersama suaminya, Handoyo menjalankan sanggar yang telah ada selama lima generasi dengan mementaskan kesenian topeng wayang.

Sayangnya, saat Kompas.com berkunjung ke sana akhir bulan Juli 2013, sedang tidak berlangsung  kegiatan di padepokan sanggar. Terlihat hanya beberapa orang sedang sibuk memahat kayu-kayu dijadikan topeng.

KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI Handoyo, Pengrajin Wayang Topeng Malang di Sanggar Asmara Bangun, Dusun Kedung Monggo, Desa Karang Pandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang
Ya, topeng yang dijadikan perlengkapan pada saat pementasan memang dibuat sendiri oleh sanggar. Handoyo dan Saini membuat topeng dengan dibantu oleh beberapa orang pekerja. Keterampilan membuat topeng sendiri, Saini mengatakan, suaminya mewarisi keahlian kakeknya, yakni Karimun sebagai pembuat topeng pertama.

Topeng-topeng dibuat dari kayu sengon. Topeng tersebut dibuat mewakili berbagai karakter dalam penampilan. Hingga saat ini ada sekitar 76 karakter dari mulanya hanya 6 karakter. Karakter tersebut mewakili karakter baik, buruk, dan karakter lucu. Bentuk dari masing-masing karakter dibedakan dari warna topeng. Misalnya saja karakter baik diberi warna merah dan karakter jahat berwarna hitam.

Saini mengatakan topeng tersebut tak hanya dijadikan perlengkapan pentas tetapi juga cendera mata bagi pengunjung yang datang ke sanggar. Di sanggarnya ada suatu galeri khusus untuk memajang topeng yang telah jadi. Tak jarang pengunjung sanggar merupakan turis mancanegara.

"Kalau orang Eropa sukanya tokoh-tokoh lucu, yang menghibur. Kalau orang Asia seperti Korea sukanya yang cantik-cantik," ujarnya

Menurut Saini, sanggar juga mengadakan kerja sama dengan beberapa penyedia perjalanan wisata atau travel agent untuk menyelenggarakan paket wisata kesenian dengan menonton tarian hingga belajar membuat topeng.

KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI Topeng Sebagai Perlengkapan Dalam Kesenian Wayang Topeng Malang Sedang Dalam Proses Pengecatan di Sanggar Asmara Bangun, Dusun Kedung Monggo, Desa Karang Pandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang
Penampilan wayang topeng di padepokan biasanya digelar 36 hari sekali yaitu pada hari Senin Manis atau Senin Legi penanggalan Jawa. Konon, dipilihnya Senin Legi yakni untuk memperingati adat buka desa pertama kali. Pertunjukan akan digelar sekitar jam 19.00 malam dengan durasi satu sampai dua jam.

Selain itu, setiap hari Minggu, sanggar juga mengadakan kursus tari bagi masyarakat. Kebanyakan pesertanya adalah anak-anak Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kursus tari diselenggarakan secara gratis.

Saini mengatakan siapa pun bsa mengikuti kursus tari. Tak hanya anak-anak penduduk di desa setempat orang dari luar desa pun bisa ikut.

KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI Padepokan Sanggar Asmara Bangun, Dusun Kedung Monggo, Desa Karang Pandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

BCA Tiket.com Travel Fair 2023, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

BCA Tiket.com Travel Fair 2023, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
Berburu Sunset di Rawa Pening Sembari Susur Sungai Naik Jip

Berburu Sunset di Rawa Pening Sembari Susur Sungai Naik Jip

Jalan Jalan
Promo Tiket Pesawat Vietjet Mulai Rp 0, Bisa Rayakan Festival Mooncake di Vietnam

Promo Tiket Pesawat Vietjet Mulai Rp 0, Bisa Rayakan Festival Mooncake di Vietnam

Travel Update
Patung Merlion di Singapura Akan Ditutup sampai Desember 2023

Patung Merlion di Singapura Akan Ditutup sampai Desember 2023

Travel Update
Jadwal MotoGP Mandalika 2023, Kurang dari Sebulan Lagi

Jadwal MotoGP Mandalika 2023, Kurang dari Sebulan Lagi

Travel Update
Rute ke Pantai Senggigi, Susuri Pesisir Barat Pulau Lombok

Rute ke Pantai Senggigi, Susuri Pesisir Barat Pulau Lombok

Travel Tips
Bikin Paspor Elektronik Kini Bisa di 102 Kantor Imigrasi Seluruh Indonesia

Bikin Paspor Elektronik Kini Bisa di 102 Kantor Imigrasi Seluruh Indonesia

Travel Update
Gunung Bromo Buka Lagi, Wisatawan Dilarang Injak Padang Sabana

Gunung Bromo Buka Lagi, Wisatawan Dilarang Injak Padang Sabana

Travel Update
Alasan Tak Ada Pasar Malam Sekaten Yogya, Dulu Strategi Penjajah Pecah Fokus Masyarakat

Alasan Tak Ada Pasar Malam Sekaten Yogya, Dulu Strategi Penjajah Pecah Fokus Masyarakat

Travel Update
Vredeburg Fair ke-9, Ada Agenda Sepedaan ke Museum hingga Konser Soegi Bornean

Vredeburg Fair ke-9, Ada Agenda Sepedaan ke Museum hingga Konser Soegi Bornean

Travel Update
Sepekan Setelah Diguncang Gempa, Maroko Mulai Didatangi Turis

Sepekan Setelah Diguncang Gempa, Maroko Mulai Didatangi Turis

Travel Update
5 Aktivitas yang Memicu Kebakaran di Gunung, Jangan Dilakukan

5 Aktivitas yang Memicu Kebakaran di Gunung, Jangan Dilakukan

Travel Tips
Pemulihan Pariwisata Global Sudah Capai 84 Persen

Pemulihan Pariwisata Global Sudah Capai 84 Persen

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke Flona 2023 di Lapangan Banteng, Datang Sore Hari

5 Tips Berkunjung ke Flona 2023 di Lapangan Banteng, Datang Sore Hari

Travel Tips
7 Spot Foto di Pameran Flona 2023, Hasilnya Instagramable

7 Spot Foto di Pameran Flona 2023, Hasilnya Instagramable

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com