Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aborigin Berkisah dan Berpesan Lewat Batu Cadas

Kompas.com - 17/08/2013, 09:32 WIB
Langit-langit dan dinding batu itu membisu. Namun, batu-batu di Ubirr dan Nourlangie, kawasan Taman Nasional Kakadu, Australia Utara, bisa bercerita melalui coretan lukisan orang Aborigin yang kaya makna dan menjadi warisan dunia.

Lukisan itu mengisahkan tradisi, budaya, dan mitos yang diyakini turun-temurun. Lukisan itu juga berisi pesan, imbauan, dan memuat aturan hidup yang harus dijalankan, termasuk cara berburu dan menghindar dari buaya.

Dalam AirAsia Familiarization Trip to Darwin, 8-12 Juli 2013, kami tujuh wartawan Indonesia melihat dari dekat jejak tangan hewan, pemburu, dan gambar-gambar Dreamtime. Kami melihat perkakas batu, seni cadas, dan oker yang digunakan sebagai bahan pewarna dalam upacara adat Aborigin.

Seni Aborigin menggambarkan sejarah sosial, budaya, dan alam melalui lambang-lambang yang sarat makna. Taman Nasional Kakadu merupakan konsentrasi terbesar situs seni Aborigin dengan sekitar 5.000 situs seni. Lukisan yang ada diperkirakan berkisar 1.500-20.000 tahun yang lalu.

Ubirr dan Nourlangie terkenal dengan lukisan di batu-batu karya orang Aborigin. Mereka melukiskan dongeng asal usul, kisah perjalanan, dan binatang yang hidup bersama mereka. Ada yang dilukis ulang di lapisan baru sejak 40.000 tahun yang lalu.

Sebelum ke Ubirr, kami ke Bowali Visitor Centre untuk mendapatkan pengarahan dan tiket masuk ke Taman Nasional Kakadu. Biayanya 25 dollar Australia (Rp 225.000) per orang. Ubirr terletak sekitar 41 kilometer ke arah timur laut Jabiru, ibu kota Kakadu.

Dari tempat parkir di Ubirr, kami berjalan sekitar 500 meter menuju galeri-galeri lukisan batu. Tidak rugi kami mendaki ke puncak Ubirr. Gugusan batu di sekelilingnya mirip candi. Hamparan lembah di sekitarnya menghijau dan terlihat kawanan burung mencari makan.

Sementara Nourlangie terletak sekitar 35 km arah selatan Jabiru. Di atas Nawurlandja, terlihat lanskap daerah Nourlangie berupa batu-batu besar berdiri megah. Tebing-tebing curam bergerugut, dan kawasan hutannya layak dikunjungi, selain juga galeri seninya. Lokasi ini dapat ditempuh sekitar 3 jam dari Kota Darwin.

Sebenarnya, kebudayaan Aborigin dapat dinikmati di museum Waradjan Cultural Centre melalui tayangan cerita, video, musik, dan suara-suara yang ditampilkan. Sayangnya, cerita tentang masyarakat Aborigin dan budayanya tidak boleh diambil gambarnya.

Seni batu cadas

Cagar arkeologi dan etnologi di Ubirr dan Nourlangie telah dihuni selama lebih dari 40.000 tahun. Lukisan goa, pahatan batu, dan situs arkeologi menunjukkan keahlian dan cara hidup masyarakat, mulai dari pemburu-pengumpul zaman prasejarah hingga orang Aborigin yang tinggal di sana.

Gambar-gambar di batu itu membawa kami ke masa 50.000 tahun silam hingga kedatangan bangsa Eropa. Dahulu, keluarga Aborigin tinggal di goa batu di sekitar Ubirr sebelah timur laut Kakadu. Dari lukisan di bebatuan itu bisa terlacak apa saja makhluk dan binatang yang ada di sekitarnya, hingga tradisi mereka.

Lukisan di batu terasa unik dan fantastis, utamanya seni sinar X. Laksana kehebatan sinar X, Aborigin tidak hanya melukis organ luar, tetapi juga tulang dan organ internal binatang. Kami melihat lukisan ikan dan binatang yang diburu.

Kangguru, barramundi, buaya, ikan berkumis, biawak, kura-kura (penyu), posum, dan walabi berjajar di dinding galeri utama. Tulang dan organ tubuh binatang terlihat jelas seperti bagian tubuh luarnya.

Ada pula lukisan Namarrgarn Sisters—roh licik yang tinggal di bintang dan dapat membuat orang sakit dengan seutas tali. Lukisan Rainbow Serpent yang berusia lebih dari 23.000 tahun menggambarkan ”Nyonya Bos”, yang berkuasa tetapi diam, dikenal sebagai Garranga’rrelito bagi suku Gagudju.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com