Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Kota Tua Masih Dipinggirkan

Kompas.com - 19/08/2013, 15:38 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Pembangunan kawasan perkotaan di Indonesia masih meminggirkan keberadaan kota tua. Padahal, jika dikelola baik, kota tua bisa mendatangkan nilai tambah.

”Di Indonesia banyak sekali bangunan lama yang berpotensi dikembangkan menjadi ruang publik dan ruang bisnis di perkotaan, bukan hanya museum,” kata Wakil Duta Besar Belanda di Indonesia Wouter Plomp pada diskusi bertema ”Kota Layak Tinggal” dalam rangkaian Kongres Ke-2 Diaspora Indonesia, Minggu (18/8/2013), di Jakarta Convention Centre. Diskusi melibatkan pakar dan pegiat pelestarian warisan budaya, arsitek, peneliti, tamu kedutaan besar, dan para wali kota di Indonesia.

Di Belanda, kata Plomp, bangunan tua yang telah kehilangan fungsi dihidupkan lagi menjadi kafe, toko buku, dan ruang kreatif lainnya. Pengelolaan kota tua meningkatkan nilai sosial ekonomi kota-kota di Eropa.

Selain mengingatkan penduduk kota akan nilai sejarah sebuah kota, kawasan kota lama juga menarik wisatawan. Kota-kota di Eropa yang masih melestarikan kawasan kota lama, kata Plomp, menyedot minat wisatawan. ”Mereka tak hanya berlibur, tetapi juga mengadakan pertemuan bisnis di kota,” ujarnya.

KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA Pasangan turis dari Belanda memanfaatkan waktu singgah kapal pesiar yang membawa mereka dengan berjalan-jalan di Kawasan Kota Lama, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/1/2012).
Laretna Adishakti dari Badan Pelestarian Pusaka Indonesia mengatakan, banyak wali kota belum paham kekayaan warisan budaya kota sehingga mereka tak pernah mendata kekayaan pusakanya, baik berupa benda maupun tak benda.

Dalam merencanakan pembangunan kota, kata Laretna, keberadaan kawasan kota lama sering kali tidak diikutsertakan. Tata ruang kota cenderung menghancurkan kawasan kota lama. (IND)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com