Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sawah di Toraja Pun Sungguh Menawan

Kompas.com - 20/08/2013, 13:38 WIB
TIDAK kurang dari 20 turis asal Israel menikmati suhu udara yang dinginnya sekitar 20-22 derajat celsius di pengujung Juli lalu. Rombongan turis dengan usia rata-rata di atas 40 tahun itu datang ke Tana Toraja karena tertarik menyaksikan upacara kematian atau ”Rambu Solo”. Guyuran hujan sepanjang hari tak menghalangi mereka mengikuti ritual Rambu Solo meski di perbukitan.

Selain mengikuti beberapa upacara pemakaman ala Toraja yang biasanya dilakukan di perbukitan, wisatawan asing itu pun mengunjungi Desa Kete Kesu, desa tertua yang berumur 700 tahun, di Toraja. Ciri utama rumah adat Toraja adalah tanduk kerbau yang terdapat di depan tongkonan.

Obyek wisata yang biasanya dikunjungi adalah Situs Megalith Kalimbuang Bori. Sementara londa adalah tempat pekuburan dinding berbatu dan patung (tau-tau) yang di dalamnya terdapat goa dengan banyak tengkorak kepala manusia.

Obyek wisata londa berada di Desa Sandan Uai, Kecamatan Sanggalangi, atau sekitar 7 kilometer dari Rantepao. Tau-tau adalah pertanda jumlah putra Toraja terbaik telah dimakamkan melalui upacara tertinggi di wilayah Tallulolo.

Ritual Rambu Solo dan berkunjung ke londa, Kete Kesu, serta batu Megalith di Kalimbuang Bori hanya segelintir dari banyak upacara adat di daerah penghasil kopi tersebut. Daerah ini juga memiliki sekitar 25 obyek wisata bagus lainnya.

Saat itu, beberapa kegiatan akbar pun digelar untuk menarik wisatawan datang ke Toraja. Salah satunya adalah perayaan 100 Tahun Injil Masuk Toraja.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Pengunjung menikmati suasana situs purbakala Rante Kalimbuang di Bori Parinding, Kecamatan Sesean, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/12/2012). Tempat ini merupakan tempat upacara pemakaman secara adat yang dilengkapi dengan menhir. Ada 102 batu menhir di situs ini yang terdiri dari 24 batu berukuran besar, 24 ukuran sedang dan 54 kecil.
Ribuan orang datang dari seantero Nusantara untuk terlibat dalam rangkaian acara yang digelar di Makale (Tana Toraja) dan Rantepao (Toraja Utara).

”Toraja benar-benar indah, udaranya sejuk. Tanpa ada embel-embel menghadiri sebuah acara pun, tak rugi berkunjung ke daerah ini.” Demikian komentar Helena (48), asal Bandung, Jawa Barat, di tengah dinginnya udara di Toraja.

Hamparan sawah dengan latar belakang pegunungan serta rumah tradisional tongkonan berdiri megah menjadi pemandangan indah. Rumah penduduk yang pada umumnya berdekorasi unik dengan atap khas Toraja digunakan sebagai tempat menyimpan hasil panen, tempat penyembelihan hewan kerbau dalam upacara kematian, atau sekadar untuk bercengkerama dan berbincang-bincang.

Menakjubkan

Panorama paling indah adalah saat berada di Batutumongga di lereng Gunung Sesean. Gunung Sesean, gunung tertinggi di Toraja, menjadi lokasi terbaik untuk menyaksikan keindahan Tana Toraja dari ketinggian, termasuk panorama Kota Rantepao. Batu Mongga berada sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut.

Berkunjung ke Tana Toraja, dilengkapi keramahan penduduknya yang mayoritas Kristen, membuat wisatawan merasa nyaman. ”Tujuh jam perjalanan lewat darat dari Makassar ke Toraja nyaris tanpa rasa bosan karena pemandangan alam sangat indah. Ya laut, gunung, dan hamparan sawah,” kata Lucia (35), turis asal Belanda, yang berada di Toraja selama tiga hari.

Menurut antropolog Universitas Hasanuddin, Stanislaus Sandarupa, yang mendampingi turis dari Israel itu, Ritual Rambu Solo menjadi daya pikat wisatawan untuk menginjakkan kaki di Tana Toraja. Lewat jalur darat, perjalanan tujuh jam dari Makassar ke Tana Toraja tidak menjadi hambatan bagi orang asing. Kondisi jalan sepanjang 350 kilometer relatif mulus meski di beberapa titik masih ada proses perbaikan dan peningkatan kualitas jalan.

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Warga Kecamatan Sesean Suloara', Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, mengenakan pakaian perang tradisional dalam pesta adat Rambu Tuka', Jumat 31 Agustus 2007. Beragam kebudayaan dan adat istiadat dihadirkan dalam pesta ungkapan rasa syukurbagi Suku Toraja ini.
Tana Toraja, menurut Stanislaus, merupakan sebuah wilayah pedalaman yang penduduknya pada umumnya hidup dari hasil pertanian dan perkebunan seperti padi, cokelat, cengkeh, dan kopi. Kopi arabika dari Tana Toraja sudah lama dikenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

Daerah Tana Toraja terletak di wilayah pegunungan tengah Provinsi Sulawesi Selatan dengan luas 3.207 kilometer persegi atau sekitar 5 persen dari luas keseluruhan Sulawesi Selatan. Secara administratif, sejak Juni 2008, Tana Toraja resmi menjadi dua kabupaten, yakni Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Toraja Utara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Travel Update
Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Travel Update
Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Travel Update
Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Travel Update
Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Jalan Jalan
Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Travel Update
4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

Hotel Story
Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Travel Tips
Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Travel Update
4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

Jalan Jalan
Rute Menuju Palalangon Park Ciwidey Bandung

Rute Menuju Palalangon Park Ciwidey Bandung

Jalan Jalan
Libur Lebaran 2024, Okupansi Hotel-hotel di Kota Batu Tak Sesuai Harapan

Libur Lebaran 2024, Okupansi Hotel-hotel di Kota Batu Tak Sesuai Harapan

Travel Update
Wahana dan Aktivitas Wisata di Palalangon Park Ciwidey

Wahana dan Aktivitas Wisata di Palalangon Park Ciwidey

Jalan Jalan
Palalangon Park Ciwidey: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Palalangon Park Ciwidey: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Wajah Baru Alun-alun Kebumen, Kapal Mendoan Jadi Daya Tarik Pemudik

Wajah Baru Alun-alun Kebumen, Kapal Mendoan Jadi Daya Tarik Pemudik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com